Cegah Karyawan "Hangus" dengan Metode Ini

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Senin, 6 Mei 2019 | 10:04 WIB
Ilustrasi burnout (shutterstock)

Burnout tidak bisa disepelekan. Jika dibiarkan burnout bisa jadi hal yang serius dan bisa berakibat buruk tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga bagi organisasi dan bisnis.

Menurut laporan dari Center for Disease Control (CDC) menemukan :

Burnout mengacu pada kelelahan kronis yang dialami karyawan. Burnout dapat mempengaruhi produktivitas, meningkatkan konflik interpersonal, meningkatkan angka bolos kerja hingga turnover pada karyawan.

 

Baca juga: Menunggu dan Ditolak Bikin Stress? Lakukan 5 Hal Ini!

Ilustrasi burnout (shutterstock)

Penyebab

Penyebab burnout pada karyawan adalah stres berkepanjangan di tempat kerja. Stres ini biasanya akumulasi dari faktor-faktor yang ada, seperti:

Gejala

Gejala burnout biasanya berkembang secara berlahan dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejala ini biasanya dimulai dari gangguan-gangguan ringan insidental, namun lama kelamaan jika dibiarkan akan menjadi besar dan serius secara fisik, mental dan emosional.

Baca juga: 3 Langkah Terbaik Ubah Stress Jadi Sukses

Ilustrasi burnout (shutterstock)

4 langkah mencegah dan mengelola burnout

Berikut ini cara mengenali, mencegah dan mengelola burnout pada karyawan dalam 4 langkah sederhana: 

1. Kenali tanda-tanda awal burnout

Jika kamu ingin menghindari burnout, kamu harus mengenali tanda-tandanya di tahap awal.

2. Menemukan penyebab burnout

Jika kamu adalah seorang HR yang fokus untuk melihat gejala burnout pada karyawan, maka tindakan selanjutnya adalah mencari penyebabnya.

Baca juga: 5 Cara Jitu Membangun Kesan di Hari Pertama Kerja

3. Beri dukungan

Sebelum memecahkan masalah ini, lihat dulu karyawan yang sedang mengalami burnout. 

4. Ambil tindakan

Untuk dapat berhasil mengatasi burnout pada karyawan, kamu harus bisa menganalisis masalah, menyusun solusi dan bertindak.

Dari cara-cara dan tips yang telah dibagikan di atas, semoga bisa membantumu mengenali, mencegah dan mengelola burnout karyawan. Dan dapat menjaga lingkungan kerja tetap positif serta karyawan tetap bahagia, aktif dan produktif.

Baca juga: Mmm, Pilih Kerja atau Bisnis, Ya?