LogoDIGINATION LOGO

Luna Maya Investasi ke Waste4Change, Dorong Penanganan Sampah yang Lebih Optimal

author Oleh Nur Shinta Dewi Jumat, 10 Februari 2023 | 13:52 WIB
Share
Share

Aktris kondang Luna Maya resmi bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa dan layanan pengelolaan sampah untuk perusahaan, individu, dan instansi pemerintah Waste4Change. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Luna Maya dalam kegiatan Waste4Change Shareholder Engagement Meeting (8/2) di Kantor Pusat Waste4Change. 

Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk pendanaan atau investasi yang diharapkan terciptanya sinergi antar kedua belah pihak untuk bersama-sama mendorong penanganan sampah yang lebih optimal.

“Dimulai dari kegelisahan saya terhadap sistem pengelolaan sampah yang berjalan saat ini, di mana kondisinya bisa dibilang kurang optimal. Sampah masih banyak dibuang dengan tidak tepat, bocor ke lingkungan bahkan bisa ikut mengkontaminasi rantai makanan yang kita konsumsi. Padahal, isu permasalah sampah adalah urusan bersama, termasuk kita sebagai masyarakat biasa. Karena saya ingin tumbuh dan tua di tempat yang nyaman, maka dari itu saya ingin bisa ikut mendukung terciptanya ekosistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan lebih sehat di Indonesia. Sebagai salah satu pelanggan layanan Waste4Change terdahulu, keterlibatan saya di Waste4Change diharapkan dapat mendorong terwujudnya sistem yang lebih baik, tidak hanya untuk kami semua tetapi juga bagi alam Indonesia,” ujar Luna Maya.

Baca juga : Gandeng Waste4Change, Mandiri Capital Indonesia Kelola 48,405 kg Limbah Perusahaan

Sebelum bergabung ke dalam jajaran investor, Luna Maya diketahui telah lebih dulu menjadi klien dalam layanan Personal Waste Management Waste4Change. 

Personal Waste Management merupakan jasa angkut sampah langsung dari rumah untuk memastikan sampah milik klien diangkut secara aman, terpilah, dan diproses secara bertanggung jawab agar daur ulangnya optimal dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke TPA.

Waste4Change punya mimpi yang besar untuk bisa membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Ini bukan masalah yang mudah dan perlu bantuan serta dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. bergabungnya Luna Maya sebagai salah satu bagian dari Waste4Change membuktikan bahwa upaya yang sudah dilakukan adalah tepat, menunjukkan juga bahwa keresahan kita terhadap kondisi persampahan di Indonesia yang masih kurang baik memang benar adanya.

“Dibalik kerjasama ini, bergabungnya Luna Maya bisa memberikan contoh yang besar dan luas kepada masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dan terwujudnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kami sangat terbuka menyambut Luna Maya masuk dalam tim besar kami. Semoga hubungan dan diskusi-diskusi kami kedepannya dapat mencapai hal-hal baik bagi persampahan di Indonesia.” jelas Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano.

Di antara banyak negara di ASEAN, Indonesia diketahui menjadi negara penghasil sampah terbesar mencapai 64 juta ton per tahunnya (UNEP, 2017). Kuantitas sampah yang melimpah juga populasi penduduk yang tinggi membuat Indonesia harus menghadapi masalah pengelolaan sampah yang tidak mudah.

Belum lagi kesadaran yang rendah dari masyarakatnya untuk dapat mendukung penerapan budaya daur ulang sampah. Hingga pada tahun 2021, tingkat daur ulang di Indonesia berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru sekitar 11-12% saja.

Baca juga : Telkom Restorasi Sampah Elektronik melalui Program Eduvice

Bergabungnya Luna Maya ke dalam bagian dari Waste4Change direncanakan akan mendorong pertumbuhan layanan Waste4Change di beberapa sektor, seperti kerjasama dengan berbagai developer baik dari perumahan, properti, dan kawasan komersial, serta pengelola pariwisata.

Sebelumnya, baik Waste4Change maupun Luna Maya (melalui brand NAMA Beauty) telah memperoleh suntikan dana dari perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, AC Ventures. Keduanya tercatat sebagai portofolio perusahaan modal ventura teraktif di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Waste4Change berencana untuk mendorong dan mengaktifkan kembali layanan B2C sehingga tidak hanya melayani perusahaan dan bisnis, namun juga dapat melibatkan peran dari masyarakat secara individual.

  • Editor: Nur Shinta Dewi
TAGS
LATEST ARTICLE