LogoDIGINATION LOGO

Begini Penjelasan WhatsApp Soal Kebijakan Barunya

author Oleh Nur Shinta Dewi Senin, 18 Januari 2021 | 17:00 WIB
Share
Share

Setelah ramai dijagat maya, pengelola WhatsApp regional Asia Pasifik (APAC) membuka suara bahwa kebijakan barunya ini adalah pembaruan yang berkaitan dengan pesan bisnis.

Businiess API ini menekankan pada perpesanan WhatsApp Business, yang kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp.

Dalam praktiknya, pengguna WhatsApp Business API dapat menggunakan Facebook hosting untuk menyimpan dan mengelola pesan-pesannya sehingga percakapan yang terjadi pada akun bisnis WhatsApp akan disimpan di server Facebook.

Pihak WhatsApp menegaskan kebijakan ini hanya di pesan aplikasi bisnis. Tidak ada perubahan baru mengenai berbagi data dengan Facebook di luar perpesanan bisnis.

“Jika pengguna berbicara dengan bisnis yang memilih metode penyimpanan percakapan di luar WhatsApp, kami akan menampilkan notifikasi di percakapan tersebut. Pengguna kemudian bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak,” kata WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev.

Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021 mendatang. WhatsApp menegaskan penetapan kebijakan akan ditetapkan diseluruh negara dan tidak ada kaitannya dengan apakah negara tersebut telah memiliki undang-undang perlindungan data atau belum.

Selain itu, WhatsApp juga menegaskan bahwa dalam kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

“Kebijakan ini diterapkan di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Privasi Anda masih menjadi hal terpenting dan bagian dari DNA kami,” kata Sravanthi.

Sebelumnya, pengguna WhatsApp merasa dirugikan oleh aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak pengguna yang mengancam akan pindah ke Telegram.

Seperti diketahui, WhatsApp baru saja memperkenalkan ketentuan serta kebijakan privasi baru. Pengguna harus menyetujuinya jika ingin tetap bisa menggunakan WhatsApp.

Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya. Bahkan pengguna juga membanding-bandingkan WhatsApp dengan rivalnya, Telegram.

  • Editor: Deriz Syarief
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE