LogoDIGINATION LOGO

Tentukan Dari Sekarang, Masa Depan Perusahaan di Tangan Cloud Computing

author Oleh Nur Shinta Dewi Senin, 13 Juli 2020 | 09:53 WIB
Share
Share

Budaya kerja jarak jauh mungkin akan menjadi new normal dimasa yang akan datang. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro telah mengungkapkan bekerja dari rumah harus dimaknai sebagai tren baru pada kehidupan pasca pandemi Covid-19.

"WFH jangan dianggap sebagai kedaruratan. Harus jadi bagian dari tren setelah pandemi," kata Bambang dalam telekonferensi beberapa waktu lalu.

Menanggapi pernyataan tersebut tentu mengharuskan perusahaan untuk memiliki akses realtime agar mudah menghubungkan pekerja dan aplikasi yang biasa mereka dapatkan di kantor. Cloud Computing dikira dapat membantu perjalanan WFH.

Cloud Computing merupakan sebuah proses pengolahan daya komputasi  melalui jaringan internet  yang memiliki fungsi agar dapat menjalankan program melalui komputer yang telah terkoneksi satu sama lain secara realtime.

Baca juga: Inovasi i3 untuk Pengelolaan Cloud

Pemanfaatan Cloud telah terbukti dari beberapa report yang mengatakan selama menggunakan Cloud di masa Pandemi, total of objective perusahaan menurun hingga 30% dalam 3-6 bulan.

Cloud Computing dan fasilitasnya, telah menjadi alternatif komputasi yang dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan bisnis perusahaan. Lalu bagaimana memilih provider cloud yang baik untuk perusahaan? Untuk itu, kita sebaiknya mengenail dulu tipe-tipe Cloud secara umum.

Private Cloud
Private Cloud ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari suatu perusahaan, biasanya cloud ini dibangun oleh pengguna sendiri. Perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur sendiri dan sebagai penyedia layanan cloud yang akan bertanggung jawab untuk agar layanan cloud yang telah ditentukan perusahaan, baik dari infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada dapat berjalan baik.

Keuntungan dari layanan private cloud adalah dari sisi keamanan data yang terjamin karena dikelola langsung oleh pengguna, sedangkan kekurangan untuk layanan ini adalah membutuhkan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan tenaga ahli untuk mengelola sistem cloud tersebut.

Public Cloud
Public cloud biasanya dibangun oleh pihak ketiga, tetapi dibuka atau disedikan untuk publik. Pengguna hanya perlu mendaftar dan bisa langsung menggunakan layanan yang disediakan oleh penyedia cloud.

Kelebihan dari public cloud adalah pengguna tidak perlu melakukan investasi dan perawatan terhadap hardware, platform, atau aplikasi yang digunakan serta tidak perlu memikirkan tenaga ahli untuk mengelola layanan dikarenakan semuanya sudah ditanggung oleh penyedia layanan cloud, bahkan suatu perusahaan tidak memerlukan proses waktu yang lama untuk menggunakan layanan public cloud.

Kekurangannya adalah beberapa perusahaan merasa keamanan pada public cloud tidak sebaik private cloud. Namun, untuk keamanan bergantung pada masing-masing penyedia layanan cloud dalam memberikan layanannya.

Hybrid Cloud
Pemilik hybrid cloud dalam pendekatannya merupakan pengguna yang sudah memiliki private cloud tapi mereka juga terhubung dengan public cloud. Biasanya mereka membutuhkan aplikasi tertentu atau layanan IT tertentu yang tidak bisa dilakukan secara internal, misalnya karena regulasi sehingga kedua jenis cloud ini mereka gunakan.

Keuntungan dengan hybrid cloud perusahaan dapat lebih leluasa dalam memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya. Dengan menggunakan hybrid cloud, suatu perusahaan dapat lebih menghemat biaya operasional perusahaan.

Multi Cloud
Multi Cloud, secara umum berhubungan dengan penggunaan lebih banyak daripada public cloud, penggunaan multi cloud lebih banyak digunakan oleh beberapa perusahaan yang ingin stabilitas suatu cloud yang tidak bergantung pada satu layanan. Biasanya jika pengguna sudah menggunakan satu multi cloud mereka tidak ingin hanya terkunci hanya satu pintu. Biasanya mereka berlangganan lagi karena alasan recovery.

Salah satu keuntungan multi cloud ini, mencegah data hilang atau mengurangi frekuensi downtime saat suatu komponen terjadi masalah pada cloud.

Secara garis besar ada 3 hal dasar yang perlu di pertimbangkan untuk memilih provider cloud

  • Memilih provider yang memenuhi aturan regulasi pemerintah
    Biasanya perindustri memiliki badan regulatornya, contohnya, kalau di dalam M-banking ada OJK dan Bank Indonesia. Sama halnya seperti itu provider cloud yang baik akan berdiri di regulasi yang sah.
  • Mengukur Performa
    Mengukur performa adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memilih penyedia layanan Cloud Computing. Pastikan aplikasi atau layanan dapat berfungsi dengan baik di atas teknologi baru ini. Perhatikan juga sistem LSA dan performa penyedia layanan, apakah berfungsi dengan baik. Biasanya penyedia layanan akan memberikan masa trial atau test drive platform mereka kepada pelanggan, manfaatkan masa trial ini untuk menentukan layanan berfungsi dengan baik.
  • Menentukan produk yang ditawarkan
    Masing-masing penyedia layanan cloud punya kelebihan, misalnya, layanan tertentu yang disediakan hanya milik mereka. Pahami dengan detail apa saja layanan dan fitur yang mereka tawarkan. Jangan lupa perhatikan testimoni melalui beberapa situs atau forum diskusi.
  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE