Mau Jadi Profesional di Esports? Coba Meta.us Aja!

Oleh: Dikdik Taufik Hidayat
Sabtu, 2 Februari 2019 | 09:14 WIB
ilustrasi tim Esports

Pernah ngalamin zaman pulang sekolah trus main game online di warnet? Nggak lama kemudian dicariin Ibu lalu disuruh pulang? Atau mungkin setelah mumet ngerjain tugas kampus trus begadang semalaman demi main game online?

Sekarang udah gak zamannya main game online itu dinilai negatif atau hanya "membunuh" waktu luang. Sekarang zamannya game online dikompetisikan sampai ke tingkat regional, bahkan internasional, dengan hadiah mencapai miliaran rupiah.

Adalah esports, singkatan dari electronic sports, olahraga yang dimainkan lewat video yang saat ini sedang booming di seluruh dunia, tak ketinggalan Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Presiden sendiri menginisiasi Piala Presiden Esport 2019 yang total hadiahnya mencapai Rp1,5 miliar. Fantastis! Hal ini tentunya menggembirakan sebagai salah satu upaya mengikis stigma negatif video game yang sudah terlanjur berakar di masyarakat.

Hal inilah yang membuat MIX 360 ESPORTS, perusahaan esports terintegrasi meluncurkan IEL (Indonesia Esports League) University Series 2019. Nggak mau kalah, liga esport antar mahasiswa ini berhadiah tital Rp 1 miliar! MIX menggandeng platform jejaring sosial internasional bagi para gamer, meta.us. Startup asal Singapura ini ingin menjadi tempat di mana penggemar, pemain, influencer, turnamen, dan merek dapat bersatu untuk terhubung, berinteraksi, dan menumbuhkan ekosistem permainan yang kompetitif. Platform ini membantu gamer yang kompetitif untuk mencapai potensi mereka dengan maksimal.

Baca juga: Nih, Peluang Investasi Baru: eSport!



"Kami dengan bangga mendukung IEL University League 2019 untuk membantu mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Tujuan kami adalah memberikan kesempatan kepada para gamer terkoneksi satu sama lain dan "ditemukan". Sebuah kehormatan bagi kami untuk bekerja sama dengan MIX 360 dan IESPA yang memiliki tujuan yang sama, " jelas Alan Chou, CEO meta.us di Jakarta, Rabu (30/1).

Banyak yang bisa didapat pemain esports, entah itu amatir, semi pro bahkan pro saat masuk ke platform Meta.us. Ada profil, data game dan statistik, avatar, penyesuaian, akses ke saran dan informasi profesional dan rekan kerja. Termasuk juga rekomendasi, komunikasi dan pembaruan dari dan dengan pengguna lain, masuk ke acara dan turnamen, permintaan hibah, perkenalan dan komunikasi dengan sponsor potensial dan tim profesional, dan peningkatan fungsi forum dan kontribusi. Semua hal tersebut belum secara spesifik digarap oleh platform lain, khususnya yang bergerak di ranah cabang olahraga baru ini.

Meta.us berusaha menyatukan komunitas, rekan satu tim, turnamen, dan mitra latihan. Mereka juga membangun nilai-nilai positif dalam platform tersebut. Kebersamaan, fairplay, saling menghormati perbedaan merupakan hal yang harus dijaga selama berada di dalam Meta.us. Meskipun begitu, Meta.us membatasi penggunanya berusia minimal 13 tahun.

Baca juga: eSports Raup Rp 13 Triliun dari Indonesia, Kamu Sudah Main?

Alan Chou, CEO Meta.us
Motto Meta.us adalah "Get Discovered". Jika melihat industri olahraga pada umumnya, mereka yang berbakat memiliki jalur yang jelas untuk menjadi seorang profesional. Misalnya dalam sepak bola, anak kampung yang memiliki impian menjadi pemain sepak bola profesional, setidaknya tahu bahwa mereka harus bergabung dengan tim sekolah. Mereka harus membuktikan diri sebagai pemain sepak bola yang hebat, dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk menjadi pemain sepakbola profesional.

"Kami ingin jalur yang jelas itu ada untuk pemain esports. Untuk itu, kami berusaha  memecahkan masalah para pemain esports melalui Meta.us, sehingga para pemain ini dapat menemukan orang-orang yang mereka butuhkan untuk maju," jelas Alan kepada Digination.id. Untuk itu Alan membuat Meta.us sebagai jaringan untuk komunitas, membantu membuat tim, memberikan informasi tentang pelatihan dan turnamen. Pada akhirnya, menemukan sponsor untuk mendukung perjalanan mereka.

Seperti motonya agar pemain "dapat diemukan", mereka membutuhkan kesempatan untuk bermain. Setiap kali melihat kompetisi tingkat awal, Meta.us selalu ingin terlibat karena tools yang disediakan dirancang agar masyarakat dapat bergabung dan mulai secepatnya.

"Untuk IEL sendiri kami membantu pendaftaran, membantu pemain menemukan tim dan membuat tim untuk bergabung dengan turnamen dan memberi mereka forum komunitas," tambahnya.

Baca juga: Perlu, Gak, Sih Federasi ESport Internasional?

kompetisi esport remaja (Shutterstock)

 Beda Meta.us dengan yang lain

Jadi, apa yang membuat Meta.us berbedadengan platform lain? "Kami merancang situs web untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh ekosistem esports - tim, pemain, sponsor, turnamen, merek, komunitas - dengan menyatukan mereka di situs kami," ujar Alan.

Meta.us mengetahui setiap pemain di industri ini - menjangkau mereka, memahami kebutuhan mereka, rasa sakit mereka - kemudian membangun setiap fitur yang ada berdasarkan hal tersebut.

Jika kita melihat bagaimana profil pemain diwakili di Meta.us, setiap detail dimasukkan ke sana oleh pemain pro dan pelatih. Profil ini memberikan perincian yang relevan yang dicari oleh tim dan manajer pro ketika mereka membuat keputusan untuk mencari talenta baru.

"Situs web kami dibangun dengan umpan balik dari pemain pro, tim, pelatih, dan bahkan pemilik tim. Semua orang di tim kami adalah seorang yang bermain dengan hati atau seorang veteran di industri game. Esports tersusun dari komunitas, komersil dan hubungan yang erat. Ini adalah ekosistem yang kecil," jelas Alan.

Situs web kami sepenuhnya gratis, sambung Alan, dengan gamer SEA bermain di semua tingkat kompetisi untuk membuat tim dan teman bermain! Meta.us sangat fokus dalam memecahkan masalah komunitas, menciptakan tools baru sehingga orang dapat bermain esports dengan lebih baik dan lebih mudah!

 Yuk, mulai main esport!

Baca juga: Lagi, Klub Sepakbola Lirik Potensi Industri ESport