Dos and Don'ts Ketika Ingin Mengirim Cold Message di LinkedIn

Oleh: Dini Adica
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIB
Ketahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengirim cold message di LinkedIn.

Membangun networking bukan sekadar dengan cara bertukar kartu nama atau menambah koneksi di LinkedIn, melainkan membangun relasi berbasis kepercayaan yang tulus untuk mendukung perjalanan karir kamu. Proses ini butuh effort, tapi hasilnya bakal sangat bermanfaat nantinya.

 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berjejaring. Ada yang memilih untuk terkoneksi dengan orang-orang yang sudah pernah ditemui saja. Namun ada juga yang ingin terkoneksi dengan orang yang belum dikenal, tetapi punya banyak pengikut di LinkedIn karena tulisan-tulisannya yang inspiratif.

Jika kamu ingin berinteraksi dengan sosok inspiratif seperti ini, kamu bisa mengirim cold message. Artinya, pesan yang dikirim pada orang yang belum dikenal atau belum terkoneksi di LinkedIn. Entah untuk mencari peluang kerja, berdiskusi mengenai suatu topik, atau melakukan penawaran-penawaran.

Baca juga: AI Tools Buat Content Creator, Teman Berkarya atau Ancaman Profesi?

Namun, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika mengirim cold message di LinkedIn, antara lain:

Dos

• Beri komentar pada postingan mereka. Sebelum mengirim cold message atau pesan pada orang yang belum kamu kenal di LinkedIn, buat agar kamu “dilihat” lebih dulu dengan memberikan likes atau komentar pada postingannya, meskipun sekadar izin untuk me-repost. Hal ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa kamu tertarik pada gagasan-gagasannya.

• Lakukan riset mengenai prospek kamu. Pelajari siapa mereka melalui profil LinkedIn-nya, dan cari tahu apa minat mereka. Dengan demikian kamu bisa menulis pesan yang lebih pribadi kepada mereka.

• Tulis subject yang jelas. Baris subject kamu harus relevan dan menarik, dan yang pasti bisa menunjukkan nilai yang kamu tawarkan atau alasan kamu mennghubungi mereka.

• Tulis pesan kamu. Perkenalkan diri dan sebutkan mutual connection kamu (jika ada). Gunakan formula RABT (Relevant, Authentic, Brief, Targeted) saat menulis pesan berikutnya. Sebutkan minat yang sama antara kamu dan orang tersebut, atau jika ada event yang akan atau pernah kamu berdua kunjungi. Sampaikan tujuan kamu menghubunginya dengan singkat tapi jelas, dan akhiri dengan call to action yang gamblang.

• Baca kembali pesan kamu sebelum mengirimnya, untuk memastikan tidak ada kesalahan yang kamu buat.

Baca juga: Dikira Andy Byron yang CEO Astronomer, Founder Perusahaan Design Ini Menang Banyak di LinkedIn

Don'ts

Agar berhasil terkoneksi dengan tujuan meningkatkan visibilitas kamu, atau membuat pitch di kemudian hari, ada tiga hal yang harus dihindari saat mengirim  cold message di LinkedIn agar pesan kamu tidak diabaikan:

1. Mengirim pesan yang sama ke banyak orang 

Pernah menerima pesan generik yang panjang dan dikirimkan untuk semua orang? Boleh dibilang ini kesalahan utama saat berusaha menjalin koneksi di LinkedIn dengan orang yang tidak kamu kenal. Pesan seperti itu menunjukkan kamu tidak mempedulikan siapa dia.

Sebaliknya, pesan yang sudah dipersonalisasi untuk penerima, kemungkinan direspons 50% lebih besar. Karena itu, tulis pesan dengan formula RABT di atas, dengan mencantumkan nama, membahas pengalaman kerja mereka, atau postingan LinkedIn mereka. Sampaikan mengapa kamu tertarik pada pandangan-pandangannya.

2. Langsung meminta ketemu

Langsung meminta bertemu saat mengirim cold message pada seseorang yang belum kamu kenal di LinkedIn sangat nggak disarankan, apa lagi kalau kamu belum pernah berinteraksi sebelumnya.

Cold message saja terkadang dianggap intrusif, dan mungkin tidak akan ditanggapi dengan baik. Bisa saja kamu malah diblok. Apa jadinya kalau kamu langsung minta bertemu?

Baca juga: Pentingnya Literasi Data bagi Fresh Graduate dan Career Switcher

3. Pesan yang sangat panjang

Urungkan niat mengirim pesan yang menceritakan siapa diri kamu dengan segala problem yang kamu miliki, atau dialami perusahaan kamu. Tidak ada orang yang mau membaca pesan yang panjang dari orang asing.

Menurut studi, panjang pesan LinkedIn rata-rata 50-125 kata, mirip dengan batas karakter pesan X. Buat pesan kamu ringkas, ramah, dan to the point. Beberapa kalimat sudah cukup untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan apa tujuan kamu mengirim pesan buatnya.

4. Langsung “jualan”

Sama seperti permintaan untuk langsung bertemu, langsung menawarkan jasa atau produk juga tidak disarankan. Fokus saja untuk membangun koneksi yang tulus, dan tidak memaksanya untuk melakukan sesuatu. Entah itu menerima connection request atau membeli produk kamu.

Nah, itulah hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin menambah koneksi dengan orang yang belum kamu kenal di LinkedIn. Selamat mencoba.