LogoDIGINATION LOGO

Lima Tahapan 'Design Thinking' yang Perlu Dilakukan Seorang Product Desaigner

author Oleh Nur Shinta Dewi Rabu, 28 Juli 2021 | 18:26 WIB
Share
Share

Dalam proses pembuatan desain produk, istilah ‘Design Thinking’ mungkin tidak asing lagi dikalangan seorang desainer. 

Proses design thinking adalah pendekatan yang berfokus pada pengguna dengan mengintegrasikan kebutuhan antara pengguna, teknologi dan kepentingan bisnis. Design thinking dikenal dalam proses desain produk untuk membuat kerangka ide sebelum seorang desainer mengembangkan suatu produk.

Dalam virtual workshop Tokopedia yang mengangkat tema ‘Mengenal Product Design Lebih Jauh bersama Tokopedia’ Dicki Dahrurozak Product Design Lead Tokopedia menjelaskan pentingnya design thinking.

“Penting untuk mengetahui target audiens yang ingin dituju karena desain sebuah produk akan mengikuti tren atau perilaku dari penggunanya. Contohnya dengan mengedepankan 3 DNA Tokopedia, yaitu Focus on Consumer, Growth Mindset, dan Make it Happen, Make it Better, dalam menciptakan atau mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi pengguna Tokopedia,” ungkap Dicki.

Dalam workshop virtual ini Dicki membagikan lima tahapan yang perlu dilakukan dalam kerangka ‘Design Thinking’ sebelum menciptakan suatu inovasi produk, dari pengalamannya membuat fitur ‘pakai promo’ yang ada pada Tokopedia :

1. Empathize 

Salah satu cara untuk mengamati konsumen bisa melalui survei dengan menanyakan kepuasan mereka terhadap suatu produk, seperti apa yang mereka suka, mengapa memilih produk tersebut dan sebagainya.

“Berempati dengan kebutuhan pengguna, khususnya di tengah pandemi, sangat membantu dalam menciptakan inovasi produk yang relevan. Fitur ‘pakai promo’, misalnya, diharapkan tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan harian dari rumah dengan mudah tetapi juga terjangkau dan efisien,” jelas Dicki.

Baca juga : Tokopedia Bawa Nama Harum Indonesia pada Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020

2. Define 

“Tentukan masalah yang ingin dipecahkan dan pikirkan kesulitan yang dihadapi pengguna, misalnya dalam menemukan promosi yang cocok dan dapat digunakan dengan mudah saat berbelanja. Selanjutnya, gunakan informasi ini sebagai panduan dalam berinovasi,” ujar Dicki.

3. Ideate 

Dalam membuat halaman gunakan promo, sangat penting untuk bertukar pikiran dengan orang lain untuk menemukan berbagai cara memecahkan kendala yang dialami pengguna.

“Carilah ide sebanyak mungkin. Misalnya dengan melibatkan tim User Interface (UI) atau User Experience (UX) dalam proses riset agar dapat berkolaborasi dan menghasilkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna,” tambah Dicki.

4. Prototype 

Mengubah ide menjadi solusi nyata dengan membuat prototipe sangat berguna dalam melihat bagaimana respon target audiens kita,” jelas Dicki. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat prototipe halaman atau fitur khusus dalam platform sebelum waktu peluncuran.

Baca juga : Peluang Crypto Art, Berikut Alasan dan Marketplace untuk Menjual Karya Mu!

5. Test 

Amati interaksi konsumen terhadap prototipe produk yang baru saja dibuat. Fase pengujian ini merupakan tahapan pengumpulan umpan balik dari terhadap pekerjaan desainer produk.

“Seorang desainer membutuhkan ide kreatif, meluangkan waktu untuk mengeksplorasi dan melakukan tes serta uji coba terhadap rancangan produknya, hingga menciptakan sebuah produk yg tepat guna dan tepat sasaran,” tutup Dicki.

  • Editor: Nur Shinta Dewi
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE