LogoDIGINATION LOGO

Riset Gopay, Pandemi Bawa Perubahan Tren Berdonasi di Tengah Masyarakat

author Oleh Nur Shinta Dewi Selasa, 8 Desember 2020 | 14:36 WIB
Share
Share

GoPay kembali buktikan komitmennya untuk memajukan filantropi di Indonesia dengan meluncurkan GoPay Digital Donation Outlook (DDO) 2020, riset ini menunjukan transaksi donasi naik 2 kali lipat selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret - Oktober 2020 mencapai  Rp102 miliar.

Bersama Kopernik, organisasi peneliti dan pengembangan masyarakat terkemuka di Indonesia, GoPay mengungkap secara detail ekosistem donasi digital di Indonesia, mulai dari tren kebiasaan masyarakat berdonasi, tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi dan rekomendasi untuk bersama mengembangkan filantropi di Indonesia.

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan riset ini mendalami berbagai aspek dalam donasi digital dan memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan mulai dari donatur, Kementerian Sosial, hingga influencer media sosial.

"Gopay berharap riset ini dapat menjadi acuan berbagai pihak agar terus mempermudah masyarakat Indonesia membantu sesama," katanya.

Donasi digital memiliki potensi sangat besar karena memungkinkan masyarakat untuk berdonasi tanpa kontak dari manapun dan kapanpun. Pembayaran lewat e-money dapat mempercepat proses donasi, terutama pada situasi darurat.

Riset menyebutkan pemberian donasi digital baik secara frekuensi maupun nominal meningkat di seluruh jenjang usia. Peningkatan frekuensi paling tinggi tercatat pada generasi Milenial. Sementara itu Gen X berdonasi dengan nominal paling tinggi dibanding generasi lainnya.

Rata-rata nilai per donasi digital melonjak menjadi 72% selama pandemi. Temuan ini sejalan dengan data internal GoPay yang mencatat kenaikan transaksi donasi digital sebanyak dua kali lipat selama pandemi.

Aplikasi dan platform donasi online juga menjadi medium yang paling banyak dipilih masyarakat berdasarkan dua alasan utama, yaitu kredibilitas platform dan kemudahan pembayaran.

Manfaat teknologi diakui oleh berbagai organisasi non-profit yang menjadi responden riset. Lembaga Amil Zakat mengungkapkan bahwa Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) melalui kanal digital bertumbuh signifikan hingga 2x per tahun.

Riset DDO menemukan, Gojek menjadi aplikasi digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat sebanyak 52,5%. Sementara itu, 71% memilih Kitabisa sebagai platform galang dana yang paling sering digunakan.

Pertumbuhan ekosistem donasi digital tidak terlepas dari perkembangan pesat metode pembayaran nontunai di Indonesia. Sebanyak 47% responden memilih berdonasi platform yang menerima transaksi digital.

GoPay pun menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi sebanyak 68% karena dinilai paling aman, diterima secara luas di banyak organisasi dan yayasan, serta GoPay dipandang sebagai pionir dalam donasi digital.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang melibatkan 1.319 responden yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara pada Agustus hingga Oktober 2020.

Sementara, wawancara kualitatif dilakukan dengan 15 pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Sosial, perusahaan swasta, hingga lembaga atau organisasi nonprofit.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE