LogoDIGINATION LOGO

Tips: Cara Membungkus Microblog Agar Menarik

author Oleh Nur Shinta Dewi Rabu, 12 Agustus 2020 | 12:28 WIB
Share
Share

Pernah lihat model konten dibawah ini?

Model konten tersebut dinamakan Microblog. Millennial dan Gen Z suka banget nih sama konten kayak gini. Tidak seperti jenis blog lain yang mengedukasi dengan deskripsi panjang, microblog menjadi trend karena dibungkus sederhana tapi tetap informatif dan mudah dipahami.

Jenis konten paling umum yang dibagikan melalui microblog adalah berita terbaru, meme, kutipan, event, tips, infografis, dan sampai-sampai microblog menjadi ajang membranding diri di Instagram.

Microblog bisa diartikan sebagai sebuah konten blog singkat di bawah 300 kata. Microblog hampir mirip caption tapi berada didalam postingan feed yang dibuat per-slide atau disebut carousel di platform Instagram.

Sebenarnya bukan didalam Instagram aja sih, konten ini juga dapat kamu temui di beberapa platform yang memang didedikasikan untuk membuat microblog, seperti di Twitter, Tumblr, bahkan Facebook.

Microblog lagi menjual banget di media sosial saat ini, padahal sebelumnya postingan panjang dan mendalam dinilai dapat memberikan nilai lebih dan dapat lebih banyak share.

Influencer Marketing Hub menulis, banyak pengguna internet tidak sabar melihat konten panjang, Data Contently survey menunjukkan bahwa 75% orang lebih suka membaca tulisan di bawah 1.000 kata dan hanya 5% menginvestasikan waktunya untuk membaca di atas 2000 kata.

Untuk memenuhi pola konsumsi konten yang berkembang saat ini, informasi yang, singkat, padat dan jelas, menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan engagement media sosial kamu. Berikut hal-hal yang harus kamu siapkan untuk membungkus microblog mu agar menarik.

Ide konsep
Hal utama yang harus diperhatikan adalah konsep. Pastikan konten yang kamu buat mengedukasi dan menarik bagi semua orang. Fokuskan pada satu tema, misalnya kamu tertarik membuat microblog otomotif buatlah tips-tips mengenai otomotif. Salah satu konten yang paling menjual adalah kekonsistenan mu dalam membungkus konten.

Sederhanakan kalimat
Pastikan kata-kata dalam tiap slide di konten microblog mu sederhana. Ingat pendekatan kaum millennial, jadi tutur bahasanya kudu dibuat friendly ya. Beri visual objek yang lagi viral juga boleh, hal ini agar tidak menimbulkan kejenuhan dalam membaca, sekaligus membuat menarik secara visual. Dikutip dari Influencer Marketing Hub, 78% pemasar menjamin keefektifan konten visual dapat mendorong audience, maka sebagian besar microblog memiliki gambar atau grafik.

Gunakan font berjenis Sans
Menurut Uxplanet pada Glints, font berjenis sans sangat cocok digunakan untuk yang mementingkan tampilan visual, tulisan pendek, dan pembaca yang berusia muda. Hal ini tentu cocok digunakan untuk konten microblogmu.

Perhatikan letak font
Walau menjadi kalimat inti, microblog tidak menempatkan tulisannya di tengah (Center). Konten Microblog biasanya menempatkan kalimat di kiri atau di kanan konten. Nah.. yang harus diperhatikan disini, posisinya, jangan sampai font terlalu kecil, atau penempatannya yang terlalu ke pinggir sehingga konten menjadi tidak sinkron.

Gunakan warna yang kontras
Untuk menarik perhatian pengguna, tentu kamu harus memilih warna yang menarik. Biasanya, warna-warna yang cukup kontras seperti kuning-hitam, hijau-orange, ungu-pink, dan biru-putih, menarik perhatian orang.

Berikan CTA di akhir
CTA atau call to action banyak digunakan di konten blog atau iklan digital. Ingat, buatlah beberapa kalimat pertanyaan atau kalimat perintah di slide microblog kamu untuk menarik perhatian audience. Selain CTA digunakan untuk mengajak pembaca mu untuk share, like atau komentar, kamu juga bisa meminta pembaca untuk mengklik tombol "Lihat lebih lanjut" dan membaca konten lainnya.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu bungkus dalam membuat microblog. Dalam pembuatannya, kamu bisa gunakan berbagai aplikasi desain seperti Adobe Photoshop, Canva, Picsart dan lainnya. Pilih aplikasi yang sekiranya paling nyaman dan mudah, jangan menghambat kreativitas mu karena keterbatasan memahami tools editing. Yuk kreasikan microblog mu, jangan lelah belajar hal baru ya!

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE