LogoDIGINATION LOGO

GE Kenalkan Rencana Pemulihan Industri Penerbangan Dengan Blockchain

author Oleh Nur Shinta Dewi Jumat, 19 Juni 2020 | 15:19 WIB
Share
Share

Industri penerbangan merupakan salah satu industri yang terdampak akibat mewabahnya COVID-19. Sepanjang periode Januari-Februari Menteri keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, sebanyak 12.703 penerbangan domestik dan internasional di 15 bandara di Indonesia dibatalkan dan menghasilkan kerugian hingga Rp207 miliar.

Di sisi lain, Menkeu menjelaskan bahwa kerugian sektor penerbangan ini terjadi di seluruh dunia. Dalam periode 23 Januari hingga 18 Februari 2020, sekitar 240 ribu penerbangan di dunia dibatalkan. Hal ini berpotensi akan menghilangkan penghasilan industri penerbangan mencapai USD314 miliar atau setara Rp4.700 triliun pada tahun ini. Hal ini senada dengan International Civil Aviation Organization, dilansir dari portal GE,  mereka memprediksi penghasilan pertahun maskapai penerbangan akan surut hingga US$400 miliar.

Untuk kembali memperkuat industri penerbangan, GE Aviation, menginisiasikan blockchain sebagai program pemulihan Industri penerbangan. Teknologi ini bisa membantu memantau apakah pesawat, kru dan penumpang telah melakukan pemeriksaan kebersihan dan kesehatan sebelum lepas landas.

Memang awalnya teknologi blockchain dikenal dalam penggunaan Bitcoin, namun seiring berkembangnya inovasi, platform ini dapat digunakan di berbagai sektor.

Contoh, GE Aviation dengan TE-FOOD, sebuah perusahaan rantai pasok yang menggunakan blockchain memperlihatkan bagaimana blockchain dapat melacak barang yang bergerak melalui rantai pasokan makanan. Tentu dengan pengaplikasian yang cepat, industri penerbangan bisa segera pulih dengan penggunaan blockchain.

Bagaimana Blockchain bekerja dalam pemulihan industri penerbangan?
Teknologi Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital yang berisikan catatan yang terhubung dengan cryptocurrency. Apa itu cryptocurrency? Cryptocurrency adalah mata uang digital untuk transaksi virtual dalam jaringan internet. Teknologi ini akan dikolaborasi dengan Microsoft Azure, untuk menghubungkan data dengan maskapai penerbangan, bandara dan kelompok industri.

Di dalam aplikasi, blockchain menggunakan enkripsi dan kunci pribadi untuk membantu melindungi identitas pribadi dan catatan medis karyawan penumpang dan maskapai penerbangan. Sementara membiarkan maskapai penerbangan memberikan informasi ke seluruh dunia untuk membantu para penumpang yang sudah diskrining menghindari penundaan.

Bagaimana penggunaan aplikasi ini?
Untuk mendapatkan ID akses, penumpang harus registrasi terlebih dahulu menggunakan Scan kode QR, selanjutnya penumpang perlu mengunggah hasil tes yang selanjutnya akan diperiksa oleh pihak maskapai. Data ini untuk dipasangkan dengan informasi tiket dan fasilitas asrama untuk menjaga koneksi dengan tetap menjaga informasi pribadi penumpang.

Sama halnya dengan pihak perusahaan atau maskapai yang dapat mendata benda-benda disekitarnya, agar terdeteksi aman untuk penumpang.

“Kami ingin mengurangi risiko seluruh proses perjalanan sambil membuatnya semudah beberapa pemindaian kode-QR. Tujuan kami adalah tidak hanya membalikkan industri penerbangan tetapi juga menyalakan kembali hotel, layanan berbagi perjalanan, dan seluruh pengalaman perjalanan," kata David Havera, manajer umum solusi blockchain GE Aviation.

Bahkan ia memiliki visi, untuk membuat platform ini dapat mendeteksi apapun yang mungkin mereka sentuh dalam perjalanan mereka, hingga ke remote televisi sekalipun. Ini impian, yang jika tercapai, dapat membantu menjaga seluruh industri dari gelombang pandemi di masa depan.

Untuk pengembangan Blockchain di industri penerbangan, teknologi ini akan memiliki banyak fitur lain. Dengan blockchain, perusahaan dapat menyimpan dan melacak jumlah rekaman digital yang hampir tak terbatas.

Apakah aplikasi ini aman?
Blockchain GE telah terbukti aman selama beberapa dekade. Maskapai dan penumpang tidak harus belajar banyak dalam penggunaan aplikasi ini. Proses check-in penerbangan menggunakan aplikasi tidak jauh berbeda dari prosedur pre boarding saat ini, lebih baik lagi, antarmuka dan basis data aplikasi bersifat fleksibel, sehingga ketika transformasi berubah dan protokol keselamatan berubah, aplikasi juga dapat beradaptasi.

"Model bisnis GE Aviation didasarkan pada maskapai yang menerbangkan mesin GE, Karena itu kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat penumpang kembali ke udara sesegera mungkin." kata Havera.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE