LogoDIGINATION LOGO

LinkAja Bantu Tingkatkan Transaksi Digital UMKM Di Masa Pandemi

author Oleh Nur Shinta Dewi Senin, 15 Juni 2020 | 11:17 WIB
Share
Share

Kebijakan pemerintah dalam menerapkan pembatasan sosial juga berimbas pada perubahan tata cara transaksi. Masyarakat lebih memilih bertransaksi secara digital karena dirasa lebih aman. LinkAja sebagai layanan pembayaran berbasis digital berhasil membantu Bank Indonesia untuk melancarkan sistem pembayaran online dengan mendorong tingkat transaksi UMKM di tengah pandemi.

LinkAja mencatat terjadi peningkatan transaksi di ekosistem lokal sebesar 19,5% pada bulan April hingga Mei 2020. Peningkatan terbesar terjadi pada pasar tradisional yang mengalami kenaikan transaksi sebesar 64%, diikuti dengan modern retail sebesar 12,8%. Peningkatan transaksi di tengah pandemi COVID-19 ini terjadi karena adanya perubahan perilaku.

"Peningkatan transaksi pada ekosistem lokal kami, khususnya pasar tradisional, mengindikasikan bahwa masyarakat sudah lebih sadar mengenai pentingnya uang elektronik dalam pemenuhan kebutuhan esensial. Tak hanya bagi konsumen, transaksi digital memang sangat penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat bertahan di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19," kata Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja.

Pemberdayaan dan pengembangan UMKM merupakan salah satu misi besar dari LinkAja, dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang mandiri secara ekonomi. Hingga akhir Mei 2020, LinkAja telah bekerja sama dengan lebih dari 208.830 merchant lokal dan telah mendorong digitalisasi 451 pasar di Indonesia.

Guna mendorong adopsi penggunaan uang elektronik di ekosistem lokal, LinkAja juga menyediakan program cashback sebesar 20% bagi seluruh pengguna Full Service untuk pembelanjaan di pasar tradisional serta cashback 10% untuk transaksi di modern retail dan merchant lokal.

Dalam rangka mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan harian sekaligus memberdayakan UMKM setempat, LinkAja dan Layanan Syariah LinkAja juga telah bekerja sama dengan beberapa aplikasi belanja online, seperti arterifarm.com dan Inang inang di Medan, pasarpedia.id di Lampung, Tukusayur.co, Bellfarm di Jakarta, Beceer di Purwokerto, Nujek di Cirebon, tumbasin.id di Semarang, Wayo Strawberry di Yogyakarta, titipku.com di Malang, Tuku Sayur di Solo, IndoFarm, Tokota, dan Sayurbaba di Pontianak, dan Panganku di Makassar.

Metode pembayaran yang digunakan adalah dengan melakukan scan kode QR statis yang diberikan kurir ketika mengantarkan barang belanjaan ke rumah pelanggan. Bagi yang berada di area Jakarta, LinkAja dan Layanan Syariah LinkAja juga menyediakan solusi pembayaran pembelanjaan secara online di 18 pasar tradisional yang tersebar di Jakarta.

LinkAja pun turut menerapkan biaya 0% untuk transaksi pemrosesan QRIS bagi pedagang kategori usaha mikro yang diperpanjang sampai dengan 30 September 2020.

"Kami melihat bahwa UMKM merupakan pilar penting bagi peningkatan perekonomian Indonesia, oleh karena itu edukasi mengenai pentingnya transaksi elektronik dan kemudahan akses terhadap keuangan digital sangat penting bagi kelangsungan bisnis mereka, terutama di masa pandemi ini," jelas Haryati.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE