LogoDIGINATION LOGO

Mengapa Video Menjadi Komponen Penting Dalam Memasarkan Produk?

author Oleh Nur Shinta Dewi Rabu, 3 Juni 2020 | 11:22 WIB
Share
Share

Dalam dunia marketing tentu banyak cara yang bisa menjadi komponen dalam memasarkan produk. Mungkin beberapa waktu silam, produk akan mudah terjual jika dipasarkan melalui door to door atau berupa poster foto dan tulisan. Tentu hal tersebut tidak hilang dan masih tetap digunakan di era digital. Namun tahukah jika memasarkan produk dengan komponen video atau Video Marketing bisa menjadi nilai lebih untuk menarik konsumen?

Sebelumnya, mari kita lihat tren yang baru-baru ini menghebohkan warganet yaitu Tik-Tok. Video yang berdurasi 3 hingga 60 detik ini sudah diisi lebih dari 800 juta pengguna aktif bulanan, yang rata-rata menggunakan TikTok, 45 menit/ setiap hari. Video Tik-Tok bahkan menyebar ke platform lain seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan bahkan Televisi. Hal ini menunjukan bahwa konten video lebih mudah memberikan pesan dan menarik lebih banyak orang untuk meng-share pesan tersebut.

Pemasaran video atau Video Marketing persis pengertiannya dengan nama itu sendiri, yaitu untuk mempromosikan produk atau layanan dengan menggunakan video, dan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan atau konsumen.

Secara logika, video menunjukkan komunikasi verbal maupun nonverbal, beda halnya dengan poster gambar atau tulisan yang cenderung statis dan memerlukan banyak tempat untuk menunjukan satu detail produk. Suara, bahasa tubuh, dan gerakan merupakan kunci untuk memahami beberapa pesan. Bahkan, menurut artikel Avasam, sebagian orang melihat video hingga lima kali lebih lama dari konten statis.

Pelaku bisnis harus siap sedia menjadi content creator, influencer, sekaligus videografer bagi produk mereka. Lebih dari dua pertiga konsumen lebih suka menonton video tentang suatu produk daripada membacanya.

Menurut data platform video terbesar Youtube, setiap bulan ada lebih dari 2 miliar pengguna yang login membuka YouTube dan, setiap hari orang menonton lebih dari satu miliar jam video dan menghasilkan miliaran kali penayangan. Lebih dari 70% waktu tonton YouTube berasal dari perangkat seluler. Sehingga bisnis tidak boleh mengabaikan strategi pemasaran dari perangkat seluler sebagaimana yang telah dibocorkan Youtube.

Survei dari segi konsumen, menunjukan bahwa 54% responden menjawab video, ketika ditanya jenis konten apa yang lebih mereka inginkan dari sebuah merek, 20% lebih mengatakan 'video sosial', dan sisanya belum mengetahui apa yang dimaksud. Walau ada beberapa responden yang belum mengerti apa yang dimaksud tersebut, namun telah memberi gambaran jika konten video sangatlah menjual.

30% pembeli ponsel di AS mengatakan, jika video merupakan konten terbaik untuk menemukan produk baru, dan 48% orang Australia mengatakan bahwa mereka telah membeli sesuatu setelah melihat video bermerk.

Tidak hanya itu, waktu tontonan video test drive di YouTube telah meningkat lebih dari 70% selama dua tahun terakhir. Calon pembeli menyukai video dan ulasan dalam memberikan informasi tambahan. Ini bahkan berlaku hingga pembeli yang berencana ingin membeli sebuah produk di toko, 55% pembeli mengatakan mereka menggunakan video online saat mereka berbelanja di outlet ritel.

Data tidak bisa dipungkiri, 89% pemasar video mengatakan video memberi mereka ROI yang baik. Selain itu, lebih dari 80% pemasar video setuju bahwa video membantu menghasilkan calon pelanggan, dengan meningkatkan lalu lintas ke situs web mereka, dan dengan secara langsung membantu meningkatkan penjualan.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE