LogoDIGINATION LOGO

Trend Pertumbuhan Dana Perusahaan Modal Ventura Merosot Di Kuartal I

author Oleh Nur Shinta Dewi Kamis, 28 Mei 2020 | 21:31 WIB
Share
Share

Laporan trend pertumbuhan dana perusahaan modal ventura kuartal I 2020 dari DealStreetAsia menunjukan bahwa perusahaan modal ventura yang memiliki dana kelolaan di pasar Asia Tenggara berhasil mengumpulkan modal baru sebesar US$1,3 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun pendanaan yang dikumpulkan dari investor turun 47% dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, terhitung sejak awal Januari hingga akhir Maret.

Perolehan ini menjadi akhir trend pertumbuhan dana perusahaan modal ventura yang dilakukan per tiga bulan sejak kuartal pertama tahun lalu. Meski demikian, dana yang dikumpulkan tumbuh lebih dari tiga kali lipat bila dibandingkan dengan perolehan di kuartal pertama tahun 2019.

"Performa penggalangan dana di kuartal pertama belum sepenuhnya menggambarkan dampak dari pandemi Covid-19. Ini karena kebanyakan penggalangan dana dilakukan sebelum pemerintah-pemerintah di Asia Tenggara mulai mengambil langkah yang lebih drastis dalam mengontrol kegiatan sosial dan mobilitas penduduk di bulan April," kata kepala riset pasar Asia Tenggara DealStreetAsia Andi Haswidi.

Performa penggalangan dana perusahaan modal ventura diprediksi akan semakin melemah di bulan-bulan kedepan, jika kegiatan sosial dan ekonomi secara global belum kembali normal akibat dari pandemi Covid-19.

"Setelah melihat data yang ada dan berbicara dengan para pemain di industri, kami berkesimpulan bahwa tantangan akan semakin berat di kuartal kedua dan berikutnya karena keberanian investor untuk mengambil resiko telah berubah secara drastis," tambahnya.

Dari total 10 perusahaan modal ventura yang mendapatkan pendanaan, lima perusahaan berhasil mencapai akhir dari periode penggalangan dana (final close) dengan total perolehan sebesar US$330 juta, sementara lima perusahaan lainnya membukukan perolehan sementara (interim close) sebesar US$996 juta.

Perusahaan modal ventura yang berbasis di Asia Tenggara menyumbangkan 77% dari total perolehan dana, sementara sisanya dikumpulkan oleh perusahaan ventura asing yang memiliki alokasi investasi untuk salah satu atau beberapa negara di Asia Tenggara.

Sebagai basis dari perusahaan modal ventura yang paling berpengaruh, Singapura dan Indonesia meraih dana dengan besaran masing-masing US$865 juta dan US$161 juta.

Tiga perusahaan Singapura dengan perolehan terbesar di kuartal pertama adalah B Capital sebesar US$600 juta, Vickers Venture sebesar US$200 juta dan Credence Partners sebesar US$50 juta. Hanya ada tiga perusahaan Indonesia yang berhasil menggalang dana di kuartal pertama: BRI Ventures sebesar US$136 juta, OCBC Ventura sebesar US$15 juta dan Indogen Capital sebesar $10 juta.

Sementara itu, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja, belum berhasil menerima penggalangan dana baru dari perusahaan modal ventura pada kuartal pertama tahun ini.

Meskipun penggalangan dana melemah di kuartal pertama, perusahaan modal ventura tetap memiliki banyak amunisi untuk berinvestasi di perusahaan rintisan. Berdasarkan data perusahaan modal ventura yang berhasil mencapai akhir dari periode penggalangan dana di empat kuartal ke belakang, telah terkumpul modal sebesar US$5.8 milyar yang dapat diinvestasikan di perusahaan rintisan.

Selain penggalangan dana yang sudah mencapai akhir periode, saat ini ada 53 perusahaan modal ventura yang masih dalam proses penggalangan dana dengan total target sebesar US$8.4 miliar untuk Asia Tenggara.

Sejauh ini, hanya 30% dari total target telah terpenuhi. Perusahaan dengan target pengumpulan dana terbesar adalah Vanda Global Capital dengan US$1.5 miliar untuk Agritech Fund, B Capital dengan US$750 juta untuk Fund II, dan Vickers Venture dengan US$500 juta untuk Fund VI.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE