Jurus Google Agar Karyawan Capai Target

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Jumat, 17 Mei 2019 | 10:36 WIB
Ilustrasi google (shutterstock)

Memiliki tujuan menjadi salah satu kunci sukses. Dengan tujuan akan memberi arah, fokus dan membantu menyusun skala prioritas serta menjadi tolok ukur keberhasilan.

Namun faktanya, memiliki tujuan saja belum cukup. Penelitian menunjukkan, tujuan memang penting tapi juga bisa menyulitkan. Tujuan bisa jadi tantangan dan jebakan dalam satu waktu.

Karenanya, penting mengatur tim dan menerapkan sistem manajemen yang efektif untuk mencapai tujuan. Google menerapkan metode Objectives Key Results (OKR) dalam mengelola perusahaannya.

Apa itu OKR?

OKR atau Objective and Key Results adalah sistem goal setting dan execution di Google dan menjadi salah satu metode pengukuran manajemen kerja.

Google menerapkan metode ini saat raksasa teknologi ini belum berusia genap setahun. Adalah  John Doerr, investor Google, yang memperkenalkan metode ini. Hasilnya, Google tumbuh dengan pesat hingga seperti sekarang.

Sesuai dengan namanya OKR terdiri dari dua komponen utama yaitu Objectives (O) atau tujuan dan Key Results (KR) atau terget. Jadi kamu harus menetapkan tujuan dan selanjutnya menyiapkan terget. 

Baca juga: Cegah Karyawan Hangus dengan Metode Ini

Ilustrasi OKR (shutterstock)

Objectives (O)

Objectives secara sederhana diartikan sebagai tujuan yang ingin dicapai. Bentuknya harus angka, tidak boleh berupa uraian. Misalnya, jika ingin membuat perubahan pada tampilan website, ukuran yang harus dipakai adalah dari kenaikan pengunjung. 

Angka-angka ini akan menjadi motivasi dan tantangan bagi tim untuk terus bekerja keras untuk mengapai tujuan.

Google memang mendorong karyawannya untuk berani menerima tantangan dan bekerja keras. Karena dengan cara ini, dianggap bisa mengukur batas kemampuan dimiliki karyawannya.

Baca juga: 3 Jenis Pertanyaan Cari Karyawan Ala Google

Key Results (KR)

Key results adalah alat ukur untuk mengukur kemajuan yang sudah dilakukan guna mencapai objectives atau tujuan. Google merekomendasikan untuk sebuah objective memiliki 3-5 key results. Setiap key results harus bisa diangkakan agar bisa diukur secara objektif.

Google memiliki skala 0-1. Jika gagal total = 0. Jika sukses = 1. Jadi memungkinkan ada angka pencapaian 0.2, yang berarti tercapai tapi kurang sukses, dan sejenisnya. 

Secara khusus, Google punya kebiasaan mematok OKR pada tingkat kesuksesan 0,6 - 0,7.  

OKR menjadi alat bantu untuk mengukur usaha yang telah dilakukan untuk mencapai target dan mengevaluasi kinerja untuk priode berikutnya.

Dengan OKR, perusahaan akan lebih peka dan responsif terhadap segala perubahaan yang ada. Karena dibuat secara detail dan hanya untuk jangka waktu pendek.

OKR sendiri disusun secara mudah, singkat dan transparan. Setiap tim bisa melihat OKR tim lain. OKR juga menuntut karyawannya untuk memiliki tujuan yang ambisius. 

Google mengatakan bahwa tujuan ambisius ini akan membuat orang tertantang dan keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang lebih baik lagi.

Google menerapkan OKR bukan hanya pada level perusahaan saja, namun turun hingga level individu.

Baca juga: Riset LinkedIn: 22% Perusahaan di Indonesia Ingin Calon Karyawan yang Melek Digital

Ilustrasi OKR (shutterstock)

Hal yang perlu dipelajari:

1. Buat tujuanmu bisa dilihat oleh semua orang

Tulis tujuanmu secara singkat dan tempelkan di meja kerjamu, agar semua orang bisa membaca dan memahami targetmu kedepan.

Transparansi inilah yang membuat OKR hebat. Dengan saling mengetahui dan mengerti, anggota tim lain dapat memberikan arahan dan menuju pada peningkatan kolaborasi. Selain itu menulis tujuan secara besar-besar dapat meningkatkan motivasi.

Di Google, tujuan semua karyawannya dipajang di direktori internal.

 

2. Jangan berhenti di level individu 

Rick Klau mengatakan bahwa "OKR pribadi menentukan apa yang harus dilakukan orang tersebut. OKR tim dapat menentukan prioritas tim. Perusahaan adalah fokus yang akan dituju perusahaan."

Butuh waktu untuk bisa mengembangkan tujuan mengarahkannya ke target. Namun faktanya mengembangkan tujuan secara spesifik dan konsisten akan mengarahkan pada peningkatan kinerja. Semakin detail tujuanmu, semakin besar juga kemungkinan kamu mencapainya.

Tidak hanya Google yang menerapkan OKR, Spotify, Twitter, LinkedIn dan Airbnb juga menggunakan sistem manajemen kerja ini. Apakah kamu tertarik untuk menerapkan sistem ini juga?

Baca juga: Target Tak Tercapai Karena Karyawan Cuti? Siasati Dengan 5 Cara Ini!