S.E.D.I.H... 4 Tahun Berkreasi, Qlapa Harus Pamit!

Oleh: Alfhatin Pratama
Selasa, 5 Maret 2019 | 16:15 WIB
Sampai nanti berjumpa kembali (Situs resmis Qlapa)

Diluncurkan tahun 2015, marketplace asli Indonesia untuk produk kerajinan tangan tradisional, Qlapa, secara resmi harus tutup. Melalui Instagram @qlapa dan situs resminya, marketplace yang memiliki misi untuk memperdayakan perajin lokal mem-posting sebuah tulisan berjudul "Sebuah Epilog". Tulisan itu berisi pengunduran diri mereka setelah 4 tahun beroperasi.

"Melihat ke belakang, kami bersyukur telah melewati perjalanan yang luar biasa ini. Sayangnya bagi kami, perjalanan romantis ini harus berakhir. Kami tidak dapat membuat Qlapa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan," jelas tim Qlapa dalam "Sebuah Epilog".

Padahal, aplikasi mobile Qlapa pernah dianugerahi sebagai "Hidden Gem" oleh Google Play. Mereka juga pernah dianugerahi sebagai salah satu startup dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.

Baca juga: Belajar dari Tabloid Bola, Transformasi Sekarang Juga!

Produk kerajinan tangan yang pernah dijual di plaform Qlapa (Instagram Qlapa)
Dilansir dari Digital News Asia, Qlapa menerima pendanaan tahap seed dari Global Founders Capital (GFC), Ideosource, dan Budi Setiadharma, Presiden Komisaris PT Astra International, Tbk selaku Angel Investor tahun 2016.

Selanjutnya di 2017, Qlapa juga pernah menerima pendanaan Series A yang dipimpin oleh Aavishkaar Frontier Funds (AFF). Salah satu founder Kapan Lagi Network (KLN) juga ikut menyuntikkan dana ke Qlapa. Hanya saja, tidak disebutkan nilai investasinya.

Agustus 2018, Digination.id pernah mewawancarai Founder Qlapa, Benny Fajarai. Laki-laki yang pernah masuk dalam daftar "Forbes 30 Under 30 Asia" mendirikan Qlapa tidak sendirian, tapi dengan Fransiskus Xaverius selaku CTO.

Benny berbagi kisah di awal pendirian platform itu, ia harus berkeliling ke daerah yang memiliki potensi kriya tinggi di Indonesia, bertemu dan mengajak langsung para perajin untuk bergabung dengan Qlapa, yang pastinya tidak mudah untuk dilakukan.

Baca juga: Hadapi Serbuan Produk Impor, Genjot Local Makers

Perajin yang bekerjasama dengan Qlapa (Instagram Qlapa)
Berawal dari kesulitan yang dialami, tahun 2018 Qlapa telah memiliki lebih dari 4.000 perajin, ratusan ribu produk kerajinan tangan yang ditawarkan, dan miliaran rupiah transaksi setiap bulannya.

Produk yang dijual pun tidak sembarangan. Perajinnya diseleksi, di-interview, dan diperiksa akurasi produknya. Sebelum masuk ke platform-nya, Qlapa memastikan bahwa produk yang dijual benar-benar handmade dan orisinil. Hal ini mereka lakukan untuk tetap mempertahankan kualitasnya.

Apa yang telah dilakukan Qlapa menunjukkan peran pentingnya dalam mempromosikan berbagai produk kerajinan tangan dari para perajin di seluruh Indonesia. Sayangnya, tahun 2019 tidak menjadi miliknya. Empat tahun berkreasi, Qlapa harus pamit.

"Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan, mitra, dan karyawan kami. Qlapa tidak akan pernah mencapai semua ini tanpa kalian. Semoga kita dapat berjumpa dan bekerja sama kembali di lain kesempatan," tutup pernyataan dalam tulisan itu.

S.E.D.I.H...

Baca juga: Ini Kualitas Founder Startup Anti Gagal