Atur Keuanganmu Sedari Dini? Mesti!

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Selasa, 5 Maret 2019 | 08:15 WIB
Ilustrasi menghemat uang (Shutterstock)

Setelah selesai mengenyam bangku pendidikan, kini saatnya melangkah maju meniti karier. Kamu harus bekerja untuk membiayai hidupmu sendiri. Memulai karier profesional dan mencoba benar-benar mandiri secara finansial. 

Nah, untuk membantu mengendalikan keuangamu di awal karier, berikut tips yang bisa kamu terapkan.

1. Menentukan tujuan keuangan

Layaknya perusahaan yang memerlukan rencana bisnis guna memetakan arah ke depan, kamu pun perlu rencana keuangan untuk menentukan arah keuanganmu ke depan. 

Menentukan tujuan keuangan adalah tentang bagaimana mengatur target-target keuangan yang akan dicapai. Umumnya tujuan keuangan dibagi 3 berdasarkan jangka waktu. Pertama, tujuan jangka pendek: sesuatu yang ingin dicapai dalam waktu dekat atau maksimal 3 tahun mendatang. Misalnya, membayar utang atau menabung untuk sekolah lagi.

Kedua, tujuan jangka menangah: sesuatu yang ingin dicapai dalam rentang waktu 4 hingga 7 tahun. Seperti membeli rumah atau mobil. Terakhir, tujuan jangka panjang dengan rentang waktu lebih dari 7 tahun atau sepanjang hidup. Contohnya, menabung untuk pendidikan anak dan pensiun.

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Bagi Para Freelancer. Mmm, Bagaimana, ya?

Ilustrasi menghemat uang (Shutterstock)
2. Menabung untuk pensiun

Tidak ada kata terlalu dini untuk merencanakan pensiun. Sebaliknya, menabung untuk pensiun harus dimulai sedini mungkin. Sisihkan sepuluh hingga lima belas persen dari penghasilanmu untuk tabungan pensiun. Semakin awal memulai, semakin besar bunga yang akan kamu peroleh. 

3. Tetapkan anggaran

Kunci dari manajemen keuangan adalah penetapan anggaran. Wajib hukumnya memiliki budget keuangan yang cerdas. Susun seefektif mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan dan penghasilanmu. Kebutuhan seperti makan, transportasi, tempat tinggal dan lainnya harus dihitung secara detil. 

Prinsip 50-30-10-10 bisa digunakan yaitu 50% untuk biaya hidup, 30% untuk cicilan atau tagihan, 10% untuk tabungan atau investasi dan 10% sisanya untuk dana darurat. Anggaran keuangan ini akan memudahkanmu mengetahui kemana perginya uangmu dan mengetahui batas untuk setiap pengeluaran.

Baca juga: Mahasiswa dan Pengusaha Harus Melek Literasi Keuangan

Ilustrasi investasi (Shutterstock)
4. Mulai investasi

Investasi adalah pilihan tepat untuk mempersiapkan semua kebutuhan di masa depan. Selagi masih muda, segeralah berinvestasi dengan menyisihkan sebagian gaji pada masa-masa awal kerja. Deposito, saham, reksadana, obligasi ritel negara (ORI), emas, bisa jadi pilihan investasi. Semakin cepat mulai berinvestasi, semakin cepat pula tujuan keuangan dapat tercapai.

Investasi di jaman sekarang, tidak perlu langsung dalam jumlah besar, kamu bisa memulai investasi bahkan dengan uang Rp100 ribu dengan reksadana online.

5. Hindari utang

Kepemilikan utang menentukan berhasil tidaknya pengelolaan keuangan. Selain untuk membeli rumah atau mobil, wajib menghindari utang berapapun jumlahnya. Selalu cukupkan jumlah uang dalam anggaran. Jika kebiasaan berutang dimulai, akan sulit untuk menghentikannya. Kebiasaan berutang akan menganggu pengelolaan keuangan ke depan.

Mudah, kan?

Baca juga: Pentingnya Edukasi Inklusi Keuangan di Era Digital