Robot Humanoid dan i-K9 Milik Polri Punya Pendeteksi Sensor Gas dan Di-Support AI

Oleh: K Ghaluk Verrell Widiatmoko
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIB
Robot humanoid dan robot quadruped ini diharapkan bisa mengurangi risiko bagi personel kepolisian saat menghadapi situasi berbahaya.

Bayangin Digifriends lagi ngebut di jalan, tiba-tiba yang berhentiin bukan Pak Polisi, tetapi robot berkaki empat (quadruped)! Pemandangan ini bukan scene film fiksi ilmiah, melainkan salah satu atraksi yang ditampilkan di Perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025 lalu.

Robot berkaki empat tersebut merupakan prajurit canggih terbaru yang diperkenalkan Polisi Republik Indonesia (Polri), yaitu robot humanoid dan robot quadruped (i-K9).

Robot yang dilengkapi teknologi canggih seperti pendeteksi zat berbahaya sampai pengawasan lalu lintas ini siap menjadi “rekan kerja” masa depan Polisi, terutama dalam situasi beresiko tinggi.

Baca juga: 200 Personel Xbox di Divisi Gaming Terdampak PHK Massal di Microsoft Kali Ini

Apa itu Robot Humanoid dan Robot Quadruped?

Robot humanoid dan robot quadruped (i-K9) adalah teknologi robot canggih buatan perusahaan Tiongkok, DEEP Robotics, yang kini tengah dikembangkan dan diadaptasi oleh Polri sebagai bagian dari inovasi layanan kepolisian berbasis teknologi tinggi.

Robot humanoid dirancang menyerupai bentuk dan gerak layaknya manusia, sehingga cocok untuk melakukan tugas-tugas kepolisian pada umumnya, seperti patroli, pengawasan, bahkan berkomunikasi dasar dengan masyarakat.

Sementara robot quadruped (i-K9) memiliki bentuk seperti anjing berkaki empat dan lebih berfokus pada tugas-tugas di medan ekstrem atau lokasi bencana yang sulit dijangkau manusia.

Keduanya bukan sekadar robot biasa, tapi memang dibuat dan dirancang agar bisa membantu tugas profesional polisi di lapangan. Dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI), robot-robot ini diharapkan bisa mengurangi risiko bagi personel kepolisian saat menghadapi situasi berbahaya seperti area rawan gas beracun, reruntuhan bangunan, atau zona konflik.

Fitur Robot Humanoid dan Robot Quadruped

Kedua robot canggih ini punya kemampuan yang bukan kaleng-kaleng. Dirancang bukan cuma buat tampil canggih di upacara, tapi juga buat tugas lapangan yang penuh risiko.

Berikut adalah beberapa fitur utama yang bikin mereka pantas jadi partner kerja polisi di masa depan:

Baca juga: 10 Password yang Disukai Hacker, Ganti Password PC-mu Sekarang!

Pendeteksi Gas dan Lingkungan Berbahaya
Kedua prajurit masa depan polisi ini telah dibekali sensor yang bisa mengenali keberadaan gas beracun atau zat kimia yang berbahaya. Ini penting banget ketika mereka dikirim ke lokasi rawan ledakan, kebocoran bahan kimia, atau area bencana.

Kemampuan Manuver dan Mobilitas Tinggi
Robot i-K9 yang berkaki empat mampu melintasi jalan dengan medan yang sulit, seperti tangga, puing-puing bangunan, atau jalanan tak rata. Sementara robot humanoid punya postur yang menyerupai manusia, memungkinkan ia bergerak lebih natural di lingkungan umum.

Daya Baterai yang Cukup untuk Tugas Lapangan
Dengan berat sekitar 35 kg, i-K9 punya daya tahan baterai antara 2,5 sampai 4 jam tergantung jenisnya. Waktu ini sangat cukup untuk menjalankan patroli terbatas atau melakukan pengintaian awal sebelum personel manusia diturunkan.

Bisa Jadi Kurir Andalan di Medan Berbahaya
Robot quadruped dibekali kemampuan membawa beban dengan kapasitas angkut hingga 15 kilogram, cocok banget untuk pengiriman logistik ringan ke area berisiko tinggi. Mulai dari alat komunikasi, peralatan medis, hingga makanan darurat, semuanya bisa dibawa oleh robot ini. Jadi, nggak perlu lagi kirim orang ke zona rawan cuma buat nganter barang.

Di-support Teknologi AI Canggih
Polri bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan teknologi ini. Menurut BRIN, robot-robot ini sudah dibekali AI dan sistem kendali pintar. Jadi mereka nggak cuma ngikutin perintah, tapi juga bisa merespons kondisi sekitar dengan cepat. Misalnya, mendeteksi ancaman atau merespons instruksi secara otomatis dari operator jarak jauh.

Komunikasi Jarak Jauh dan Pengawasan Real Time
Beberapa unit prototipe sudah bisa dikendalikan via remote dan dilengkapi kamera untuk keperluan pengawasan. Cocok banget buat misi pemantauan area ramai seperti acara besar atau tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Ketika Para Founder Startup Gen Z Umumkan Pendanaan melalui TikTok

Dengan kombinasi fitur-fitur ini, robot humanoid dan robot quadruped jadi lebih dari sekadar alat bantu. Mereka adalah bagian dari strategi modernisasi sistem keamanan, dengan pendekatan yang lebih cerdas dan efisien.

Robot-robot canggih ini bukan sekadar produk luar yang dibeli jadi. Di balik pengembangannya, ada peran penting dari tim riset dalam negeri. BRIN turut mengembangkan sistem kendali, persepsi, dan AI yang jadi otak dari respons dan navigasi robot.

Kolaborasi antara Polri dan Ezra Robotics, dengan dukungan teknis dari tim robotika ITS Surabaya, menjadi langkah awal menuju kemandirian teknologi. Meski belum sepenuhnya dirakit di dalam negeri, inisiatif ini dinilai strategis untuk mempercepat kemajuan industri robotik nasional, khususnya di sektor keamanan dan penanggulangan bencana.

Jika terus dikembangkan, bukan tidak mungkin robot-robot seperti ini bakal jadi pemandangan biasa di lapangan. Tidak hanya tampil gagah di upacara, tapi juga benar-benar menjalankan misi penting demi keselamatan manusia.