Begini Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Kampanye

Oleh: Dewi Shinta N
Jumat, 23 Juni 2023 | 17:57 WIB

Kehadiran media sosial dan perkembangan teknologi, peran influencer semakin mendapat perhatian dan menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran di Indonesia. Banyak perusahaan, baik lokal maupun internasional, menggunakan strategi pemasaran melalui influencer untuk mencapai tujuan mereka.

Langkah pertama dalam menyusun strategi influencer marketing adalah mengetahui target audiens kamu. Pahami masalah, minat, dan identifikasi jenis influencer yang mereka ikuti. Pastikan kamu tidak salah memilih influencer, karena ini akan mempengaruhi brand kamu nantinya. Lalu bagaimana memilih influencer yang tepat untuk kampanye? Kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor ini agar tidak salah pilih influencer :

Jumlah Pengikut (Follower Count)

Pertama yang harus kamu perhatikan adalah jumlah pengikut. Melihat berapa banyak pengikut yang dimiliki oleh seorang influencer dapat memberikan gambaran tentang potensi jangkauan kampanye kamu. Namun, penting untuk mempertimbangkan kualitas pengikut juga, seperti tingkat keterlibatan (engagement rate) dan relevansi dengan target pasar kamu. Disisi lain kamu juga harus mempertimbangkan ROI-mu. Ada beberapa tingkatan influencer dari Nano, Mikro, Makro hingga Mega Influencer yang tentu memiliki rate card yang berbeda.

Baca juga : Influencer: Ketahui Tugasnya di Era Digital

Tingkat Keterlibatan (Engagement Rate)

Kamu juga perlu mempertimbangkan engagement rate mereka. Ini adalah persentase interaksi seperti komentar, suka, dan share. Tingkat keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa audiens aktif dan dekat dengan audience mereka. Jika adanya keterlibatan antara influencer dan audience mereka otomatis ini juga dapat meningkatkan efektivitas kampanye kamu.

Kualitas Konten (Content Quality)

Mengukur kualitas konten yang dibagikan oleh influencer, seperti keaslian, kreativitas, dan relevansi dengan merek kamu, dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana konten tersebut efektif dalam menarik perhatian dan mempengaruhi audiens.

Jangkauan (Reach)

Mengukur sejauh mana konten influencer menjangkau audiens potensial adalah metrik penting. Jangkauan dapat dihitung berdasarkan jumlah tayangan, penayangan ulang, atau potensi paparan konten di platform media sosial.

Pertumbuhan Basis Pengikut (Follower Growth) 

Mengamati pertumbuhan jumlah pengikut influencer sebelum, selama, dan setelah kampanye dapat memberikan gambaran tentang seberapa efektif kampanye tersebut dalam menarik minat dan meningkatkan kesadaran merek.

Baca juga : Peran Digital Influencer dalam Pemasaran

Konversi dan Penjualan

Melacak jumlah konversi dan penjualan yang dihasilkan dari kampanye influencer marketing adalah metrik kunci untuk mengukur keberhasilannya. Kamu dapat menggunakan tautan afiliasi untuk melacak konversi yang berasal dari influencer.

Interaksi Merek (Brand Interactions)

Mengukur jumlah interaksi langsung antara pengikut dan merek kamu, seperti komentar, pesan langsung, atau pembelian, dapat membantu mengukur tingkat keterlibatan dan minat pengikut terhadap kampanye kamu.

Sentimen Merek (Brand Sentiment): 

Memantau sentimen merek yang terkait dengan kampanye influencer dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pengikut merespons merek kamu. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis komentar, pesan langsung, atau tanggapan pengikut terhadap konten yang dibagikan oleh influencer.

Itu dia beberapa faktor agar tidak salah memilih influencer. Perlu diingat untuk selalu lakukan riset yang mendalam sebelum memilih influencer. Baca ulasan, lihat kolaborasi sebelumnya, dan komunikasikan dengan influencer untuk memastikan kesesuaian dan kerjasama yang baik.