7 Perkembangan AI di Tahun 2023

Oleh: Dewi Shinta N
Kamis, 4 Mei 2023 | 15:29 WIB

 

Saat ini kita semakin dekat dengan kecanggihan Artificial Inteligence (AI). Jika sebelumnya kita dibantu dengan Chat Bot, lalu terhibur dengan Avatar dan dipermudah oleh Chat GPT, maka bisa diambil kesimpulan jika perkembangan AI akan semakin membumi.

IDC memprediksi pengeluaran untuk artificial intelligence akan mencapai US$500 miliar pada tahun ini. Lebih jauh lagi, pengeluaran atau spending ini masih didominasi oleh pengeluaran untuk software AI (88,3%).

IDC juga memperkirakan pengeluaran untuk AI services akan mengalami pertumbuhan tercepat dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 22%. Sedangkan pengeluaran hardware AI tumbuh dengan CAGR 20,5%.

Pengeluaran untuk artificial intelligence bisa dipastikan meningkat di tahun 2023. Namun bagaimana AI akan dimanfaatkan? Inilah beberapa tren artificial intelligence pada tahun ini.

Baca juga : Mengenal Generative AI dan Langkah Keamanannya 

  1. Demokratisasi AI

Di tahun 2023, AI diprediksi akan semakin mudah diakses karena semakin banyak aplikasi yang membenamkan fitur atau fungsi AI di dalamnya yang dapat dimanfaatkan siapa saja. Demokratisasi AI juga akan mengatasi tantangan kesenjangan skill di bidang AI yang terjadi karena kelangkaan AI engineer dan data scientist yang mumpuni di bidangnya. 

  1. Generative Al

Artificial intelligence jenis ini bekerja dengan cara algoritme mengambil data berupa video, gambar, suara, atau kode komputer untuk menciptakan konten baru. Contoh model generative AI adalah Chat GPT dan DALL-E yang dikembangkan oleh OpenAI. Apa manfaat dari generative AI? Misalnya, audio dan video sintetik yang diciptakan sistem berbasis generative AI akan menghilangkan proses merekam gambar dan audio untuk membuat konten video. 

  1. Avatar Digital

Avatar digital merupakan representasi grafis dari pengguna atau karakter atau persona pengguna di dunia virtual. Teknologi canggih seperti artificial intelligence dan augmented reality (AR) akan memungkinkan pengembangan tubuh avatar yang mirip manusia. Berbasis model AI, avatar ini dapat dideskripsikan sebagai representasi digital dari sesorang dengan kecerdasan. Avatar tersebut dapat melakukan interaksi seperti manusia dengan mensimulasikan cara kerja otak manusia ketika bercakap-cakap. 

  1. Hyper Automation

Tren lainnya adalah hyper automation yang digadang-gadang akan meningkatkan layanan pelanggan dengan mempercepat dan menyederhankan proses kerja. Teknologi-teknologi canggih di balik tren ini, di antaranya, adalah machine learning, artificial intelligence, cognitive process automation, dan robot-assisted process automation. 

Menghadapi perlambatan ekonomi di tahun ini, firma riset teknologi Forrester Research merekomendasikan agar perusahaan berinvestasi untuk AI. Bahkan secara khusus, firma riset ini merekomendasikan agar perusahaan meningkatkan pengeluaran untuk teknologi yang "meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi biaya". Salah satunya adalah intelligent agent, yang mencakup chatbot berbasis AI.

Baca juga : 3 Presenter Cantik TvOne Ini adalah Bukti Kecanggihan AI

  1. AI dan Keberlanjutan

Sebuah studi di tahun 2019 yang dilakukan para peneliti di bawah pimpinan Emma Strubell menemukan bahwa satu model deep learning dapat menyebakan emisi karbon sebanyak 284.000 kilogram. Emisi sebesar itu setara dengan total lifetime carbon footprint dari lima unit mobil.

Di sisi lain, AI memiliki potensi untuk membantu perusahaan membuat produk, layanan, dan infrastruktur yang lebih efisien dalam penggunaan energi. AI dapat membantu dalam aktivitas menjaga keberlanjutan, misalnya computer vision untuk memantau aktivitas pembalakan liar, penggundulan hutan, dan penangkapan ikan secara ilegal.

  1. AI untuk Process Discovery

Process discovery dapat dijabarkan sebagai aneka teknologi dan teknik yang berbasis artificial intelligence dan machine learning untuk mengidentifikasi performa yang terlibat dalam proses bisnis. Disebutkan bahwa sistem berbasis AI ini akan bekerja lebih mendalam daripada process mining yang sudah ada sebelumnya. 

  1. Etika AI 

Model AI seperti ini dipandang penting karena beberapa alasan. Alasan yang paling utama adalah kepercayaan (trust). AI membutuhkan data untuk belajar. Dan salah satu data yang akan digunakan AI adalah data-data pribadi, termasuk yang sifatnya sensitif, seperti data kesehatan dan keuangan. Di sinilah kepercayaan masyarakat terhadap AI menjadi penting. Untuk pemerintah dan perusahaan pengembang harus bisa mampu menjelaskan bagaimana sistem AI mengambil keputusan dan informasi apa saja yang digunakan oleh sistem.