Nowcasting, Teknologi AI yang Mampu Memprediksi Cuaca

Oleh: Nur Shinta Dewi
Selasa, 26 Oktober 2021 | 17:49 WIB

Alibaba DAMO Academy, inisiatif penelitian global milik Alibaba Group, telah meluncurkan platform Nowcasting berteknologi AI berbasis cloud yang mampu memprediksi kondisi cuaca jangka pendek hingga enam jam sebelumnya, di APSARA Conference 2021.

Platform Prakiraan Cuaca AI jangka pendek ini sekarang tersedia untuk pelanggan Alibaba Cloud di Tiongkok, yang menghasilkan visual beresolusi tinggi dengan jarak grid satu kilometer dengan pembaruan yang tersedia setiap 10 menit. Mampu melacak curah hujan, kecepatan angin, serta kondisi cuaca buruk seperti guntur dan hujan es, platform ini menjamin dapat memberikan hasil yang tepat bagi sektor yang bergantung pada cuaca, termasuk pertanian, logistik, transportasi, dan energi terbarukan.

Bagi para petani, ramalan cuaca yang tepat waktu dan akurat dapat membantu meminimalisir kerusakan pada tanaman dan ternak mereka; kurir dapat menjadwalkan rute mereka secara efisien pada saat musim hujan; dan pembangkit listrik tenaga surya dapat menggunakan prediksi pembentukan awan untuk membantu mempersiapkan rencana perdagangan listrik mereka.

“Nowcasting telah membuktikan pentingnya teknologi untuk membantu berbagai sektor dalam membuat keputusan yang terkait informasi cuaca. Para pemain teknologi global bekerja keras untuk mengembangkan layanan berbasis teknologi yang memanfaatkan data iklim yang andal dari negara masing-masing,” kata Rong Jin, Head of the Machine Intelligence Lab at Alibaba DAMO Academy.

Baca juga : IBM Environmental Intelligence Suite Bantu Menangani Risiko Iklim

Platform prakiraan cuaca berbasis AI, dikembangkan bersama oleh Alibaba DAMO Academy dan National Meteorological Center di Tiongkok, menggabungkan model Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengekstrak fitur secara efektif dari pantulan radar dan citra satelit meteorologi.

Model machine learning yang sudah terlatih untuk memprediksi prakiraan cuaca daerah setempat dengan sangat akurat dan hampir real-time, yaitu hanya dalam hitungan menit. Selain itu, model ini juga dapat menghasilkan gambar prakiraan cuaca yang sangat jelas dan detil, melalui Generative Adversarial Network (GAN).

Model prediksi cuaca berbasis AI ini juga mengungguli model berbasis fisika tradisional, misalnya Sistem Asimilasi dan Prediksi Global/Regional (GRAPES) yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk menghasilkan data ramalan cuaca, dengan meningkatkan kecepatan dan akurasi pelaporan.

“Dengan menggunakan algoritme mutakhir dan teknologi cloud, kami secara signifikan telah meningkatkan kemampuan Nowcasting di Tiongkok. Dengan demikian, kami bertujuan untuk membantu bisnis mengatasi berbagai tantangan terkait iklim dan mengurangi risiko cuaca yang tidak dapat diprediksi,” ungkap Jin.

Baca juga : Robot Self-Driving Alibaba Sukses Mengirim Lebih Dari Satu Juta Pesanan

Alibaba berkomitmen menggunakan inovasi teknologi untuk memberikan wawasan bagi industri guna mendukung operasional mereka sehari-hari. Misalnya, petani anggur di Wuhan menggunakan sistem IoT Alibaba Cloud untuk menganalisis data dari lingkungan sekitar termasuk tanah, kelembapan, dan sinar matahari untuk merencanakan pengelolaan air dan pupuk mereka dengan lebih baik, sementara petani pir di provinsi Anhui dan petani nanas di provinsi Hainan memanfaatkan “pertanian digital modern”, yang didukung oleh teknologi cloud dan AI terbaru Alibaba.