Blockchain Sebagai Salah Satu Solusi Aset di Masa Depan, Mungkinkah?

Oleh: Dikdik Taufik Hidayat
Senin, 23 September 2019 | 11:45 WIB
teknologi Blockchain (foto: Shutterstock)

Beberapa waktu lalu baru saja digelar Konferensi Block Community (KBC) di Surabaya, Jawa Timur. KBC adalah konferensi nasional yang diselenggarakan untuk memperkaya pengetahuan, menemukan solusi, dan berbagi wawasan terbaru terkait perkembangan teknologi Blockchain di masa depan. Block Community Surabaya sendiri kali ini merupakan acara Block Community yang keempat dan mengusung tema “Blockchain Solutions for the Future”.

Pendukung acara ini adalah Indodax, perusahaan yang bergerak dalam aset digital dan blockchain serta penyedia platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 40 aset digital lainnya.

“Salah satu kehebatan Blockchain adalah, kita dapat mengirimkan data apapun tanpa perlu bergantung pada satu server. Solusi cerdas atau multiaplikasi melalui Blockchain ini dinilai mampu mendorong munculnya peluang-peluang baru bagi para pelaku usaha. Karenanya, momentum dan eksistensi ekosistem digital yang sudah terbentuk harus selalu kita jaga dan Indodax siap berkomitmen sebagai pionir yang terus giat mengedukasi masyarakat mengenai Blockchain,” kata Oscar Darmawan, CEO Indodax.

Baca juga: KrisFlyer Kembangkan Dompet Digital Berbasis Blockchain

Oscar Darmawan, CEO Indodax (foto: dokumen Indodax)
Lebih lanjut Oscar menyatakan, setiap hari makin banyak masyarakat yang melek akan Blockchain, terutama kelas sosial menengah dan anak muda. Bahkan, sebagian diantara mereka sudah merasakan kemutakhiran teknologi Blockchain dalam kehidupan sehari-hari.

Pada sektor publik misalnya, teknologi peer to peer ini  berhasil mempermudah aktivitas pencatatan identitas, aset berharga, data kesehatan, dan faktur pajak. Sementara di bidang keuangan, Blockchain turut membantu masyarakat dalam mempercepat kegiatan audit, pembayaran lintas negara, investasi aset digital, dan pembuatan kontrak pintar (smart contract).

Oscar juga memprediksi beberapa tahun mendatang eksisnya gaya hidup digital masyarakat serta peningkatan penetrasi internet dan telepon pintar akan menjadi faktor akselerasi berkembangnya Blockchain yang semakin sesuai dengan kebutuhan. Salah satu contohnya, teknologi terdistribusi dan terdesentralisasi ini dapat digunakan guna mewujudkan proses pemilu yang lebih efektif dan efisien. “Memang benar isu seperti kepercayaan publik, tantangan teknis, privasi dan fluktuasi nilai, serta tata kelola data yang belum memadai akan menjadi tantangan-tantangan baru bagi pengimplementasian Blockchain di masa mendatang“, ujarnya.

Baca juga: Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin yang Dilirik Banyak Industri

para peserta Konferensi Block Community (foto: dokumen Indodax)

Senada dengannya, Danny Rowshandel, Managing Director High Performance Blockchain (HPB) menuturkan ekspansi mereka ke Indonesia dilatarbelakangi masih minimnya perusahaan-perusahaan konvensional yang mampu mengimplementasikan teknologi Blockchain. "Kami siap  terjun langsung ke akar rumput guna membentuk sebuah komunitas Blockchain baru di Indonesia dengan memberikan berbagai macam bentuk dukungan seperti permodalan keuangan dan manajemen operasional," katanya.

High Performance Blockchain adalah salah satu perusahaan yang dihadirkan Block Community sebagai salah satu project blockchain berkualitas yang mempunyai pengalaman pengembangan blockchain bersama UnionPay. Unionpay sendiri adalah perusahaan pemroses pembayaran terbesar di china saat ini.

Oscar Darmawan ikut menambahkan, acara Black Community adalah salah satu sarana Indodax untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai Blockchain dan perdagangan Kripto Aset. Saat ini Indodax mempunyai member lebih dari 1,8 juta orang di Indonesia dan ikut membantu masyarakat mendapatkan uang melalui perdagangan Kripto yang merupakan aset berharga di dalam teknologi blockchain.

Baca juga: Tantangan Adopsi Blockchain, dari Teknologi Hingga Kematangan Digital