Ingat, Setiap Generasi Punya Tantangan Tersendiri!

Oleh: Alfhatin Pratama
Jumat, 6 September 2019 | 08:15 WIB
Ilustrasi kumpulan generasi yang berbeda (shutterstock)

Kita semua sering mendengar tentang generasi X, generasi Y atau generasi milenial, dan generasi Z. Walaupun pengelompokan usia dan tahun lahir dari masing-masing generasi tersebut masih menjadi perdebatan, sepertinya kita semua sepakat kalau tiap generasi memiliki challenge atau tantangan yang berbeda. Tantangan yang berbeda itu tak lepas dari digital transformation atau transformasi digital yang terus berjalan seiring berkembangnya zaman dan teknologi.

Nah, beberapa waktu lalu Digination.id mewawancarai Ana Sopia, Country Manager NetApp untuk Indonesia. Perempuan yang mengawali kariernya di NetApp Indonesia sebagai Channel Sales Manager itu membagikan pandangannya tentang generasi X, Y, dan Z dalam transformasi digital.

“Kalau kita lihat perbedaan generasi itu sebenarnya cukup signifikan, ya. Dulu, kita berpikir bahwa yang namanya security, terutama untuk generasi X dan sebelumnya, adalah nomor satu. Tapi, kalau sekarang generasi Y dan generasi Z, ya, yang mereka lebih prioritaskan adalah faktor kenyamanan. Security itu bukan lagi yang first priority tapi harus nyaman,” kata Ana.

Baca juga: Segera Hadir! Aku Id, Platform Kebangsaan Ala Generasi Milenial

Ana Sopia, Country Manager, NetApp Indonesia (foto: Istimewa)
Perempuan yang telah berkecimpung dalam dunia industri properti, manufaktur dan IT itu melanjutkan, “Itulah mengapa saya katakan bahwa digital transformation itu paradigmanya sudah berbeda sekali. Itu mengubah cara kerja, mengubah cara services suatu produk di-deliver ke customer. Itu baru dari sisi solutioning, dari sisi produk dan jasa saat ini.”

Selanjutnya, perempuan lulusan Universitas Bina Nusantara itu mengatakan bahwa dari sisi managing antara ketiga generasi ini juga tak mudah. “Challenge-nya berbeda-beda. Kalau dulu generasi X, kan berpikirnya mungkin masih seperti saya, nih, berpikir untuk berkarier secara profesional, kerja harus di kantor, gitu, kan?” tambahnya. Menurut Ana, kalau generasi Y dan generasi Z sudah tidak berpikir seperti generasi X. Biasanya, mereka akan berpikir, “Aku ingin menjadi entrepreneur dan aku ingin membangun startup.”

Akan tetapi, Ana kadang menyayangkan tak sedikit generasi Y dan Generasi Z yang hanya punya banyak keinginan tanpa usaha yang cukup. "Kadang-kadang mereka cuma melihat contoh yang sukses. Padahal, tidak ada yang namanya satu journey itu kita cuma lihat ujungnya. Dari startup tiba-tiba jadi unicorn, dari startup tiba-tiba jadi decacorn. Sebenarnya, proses mereka untuk dari startup menjadi something itu, kan tidak mudah.  Kita juga baca riset, gitu, kan. Dari seribu, mungkin cuma dua atau tiga yang benar-benar booming,” tutup Ana.

Baca juga: Mau Jualanmu Laku? Ikuti Maunya Generasi Z!