Esports Gak Diakui di Jerman, Masa Sih?

Oleh: Alfhatin Pratama
Rabu, 6 Februari 2019 | 16:15 WIB
Ilustrasi

Industri esports yang berkembang pesat nyatanya tak selalu didukung penuh oleh berbagai pihak. Kabar mengejutkan datang dari salah satu negara di Eropa, yaitu Jerman. Deutsche Olympische Sportbund (DOSB) atau Konfederasi Olahraga Olimpiade Jerman, sekali lagi menyatakan penentangannya terhadap esports atau olahraga elektronik sebagai olahraga.

"Esports tidak ada, dan itu tidak akan pernah dimasukkan ke dalam olimpiade," kata Alfons Hörmann, Presiden DOSB dilansir di Frankfurter Allgemeine. Ia beranggapan bahwa esports tidak lebih dari sekedar gaming.

Sebelumnya, Menteri Negara Bagian Hesse Urusan Dalam Negeri dan Olahraga, Peter Beuth juga menyatakan hal serupa. Ia ingin "membasmi" esports. Olahraga, menurut politisi Partai Christlich-Soziale Union (CSU) atau Uni Sosial Kristen itu, tidak seperti game konsol. Olahraga seharusnya menyampaikan nilai-nilai seperti permainan yang adil (fair play) dan rasa hormat (respect) kepada banyak orang.

Baca juga: Lewat Esports, Negara Ini Dongkrak Pariwisata Lho!

Ilustrasi fanatisme fans olahraga Jerman (shutterstock)
Alfons sangat berterima kasih karena diperkuat dari pandangan Peter yang menolak adanya esports. Peter bahkan menyatakan oposisi yang kuat kepada pemerintah Jerman yang memberikan dukungan untuk program esports. Ia menganalogikan esport sama dengan merajut dan bermain suling. Memang terdengar aneh, tapi memang demikian pernyataannya.

Menanggapi hal tersebut, Ralf-Rainer Klatt, Wakil Kepala Landessportbund Hessen e.V mengatakan bahwa esports sebenarnya bukan tanpa dukungan dari pemerintah federal Jerman. Tetapi, kata Ralf-Rainer dalam Fox Sports Asia, Peter hanya berpendapat bahwa anak-anak muda yang mendekati klub olahraga untuk melakukan olahraga sebagai olahraga tim sangat berbeda dengan individu yang bermain dengan konsol atau komputer untuk berolahraga.

Baca juga: Wow, Pemerintah Tokyo Gelontorkan 50 Juta Yen Untuk Turnamen eSport!

Ralf-Rainer juga menambahkan, "Semua orang harus mempertimbangkan esports sebagai bagian dari proses digitalisasi masyarakat Jerman." Buktinya, Menteri Digitalisasi Jerman, Dorothee Bär telah mendukung esports sejak Oktober tahun lalu. Dalam Twitternya ia menuliskan, "Esports adalah olahraga. Sesederhana itu."

Jerman telah lama menjadi salah satu titik penting esports di dunia. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika perdebatan soal esports terus berlangsung tanpa jalan keluar. Negara ini pernah menjadi tuan rumah kompetisi esports berhadiah ratusan miliaran rupiah pertama kalinya, Dota 2's International, tahun 2011. Liga Eropa League of Legends juga diselenggarakan di Berlin, Ibukota Jerman. Electonic Sport League (ESL) Gaming, perusahaan penyelenggara kompetisi esports dan produksi terbesar di dunia, juga berbasis di Jerman.

Wah, bisa gitu, ya?

Baca juga: Lagi, Klub Sepakbola Lirik Potensi Industri ESport