Bosan Saat Delay? Mmm, 'Jualan', Nyok!

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Selasa, 11 Desember 2018 | 16:15 WIB
Ilustrasi produktif ketika delay (shutterstock)

Sebagai entrepreneur yang sering melakukan perjalanan bisnis menggunakan pesawat sudah pasti kenal stilah delay atau keterlambatan penerbangan. Biasanya delay terjadi karena adanya masalah, entah mesin rusak atau cuaca buruk yang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. 

Waktu delay biasanya berkisar antara 30 menit, 1 jam, 5 jam atau bahkan harus menunggu hingga esok hari. Tentu saja hal ini sangat membosankan dan menyebalkan. Entrepeneur cerdas tentu tidak ingin begitu saja membuang-buang waktu percuma. Kamu bisa mengubah kesulitan ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Bagaimana caranya?

1. Memperkenalkan merek

Bandara adalah salah satu tempat yang tidak pernah sepi, selalu dipenuhi orang berlalu-lalang. Yap, ini adalah peluang marketing! Selagi menunggu mesin diperbaiki, kamu bisa memanfaatkan waktu menunggu dengan memasarkan merek dan produkmu kepada orang-orang yang ada.

Pakai baju dan koper bertuliskan merek dagangmu agar menucuri perhatian. Jika ada orang yang mendekat dan tertarik, berikan sample gratis. Menurut Advertising Specialty Institute, seseorang yang mendapatkan sample atau barang promosi biasanya akan menyimpan barang tersebut rata-rata selama delapan bulan. Daripada hanya marah-marah dan kesal karena delay, kamu bisa manfaatkan koper dan kursi tunggu sebagai mini booth untuk marketing.

Baca juga:Ini Lho, Tren Content Marketing 2019!

Ilustrasi membaca di bandara (shutterstock)
2. Lihat potensi bisnis

Satu atau dua jam delay, bukanlah waktu yang cukup untuk menjelajah. Namun, jika waktu delay lebih lama seperti lima jam, meninggalkan bandara dan berjalan-jalan di sekitarnya bisa jadi pilihan.

Berjalan-jalanlah keluar melihat potensi dan peluang bisnis yang ada. Atau jika memungkinkan, kamu bisa menghubungi pelanggan yang tinggal di sekitar bandara dan menawarkan makan siang singkat untuk menumbuhkan hubungan loyalitas pelanggan.

3. Membaca

Selalu selipkan satu atau dua buku saat berpergian. Dikutip dari entrepreneur, para top CEO rata-rata meluangkan waktu membaca lebih dari 60 buku per tahun. Baca dan serap ilmu yang ada di dalamnya untuk mengembangkan bisnis lebih baik lagi. Jika bingung buku apa saja yang bagus untuk dibaca, lihat refrensi buku dari CEO Dropbox ini. 

Tidak selamanya delay hanya akan membuang-buang waktu percuma. Dengan tips di atas, kamu bisa merubahnya menjadi sebuah peluang. 

Yuk, manfaatkan waktumu sebaik mungkin!

Baca juga: Buku Wajib Baca Bagi Para Perempuan Pendiri Startup