Bikin Bisnis, Kamu Butuh Hipster, Hacker atau Hustler?

Oleh: H. Alfhatin Pratama
Rabu, 14 November 2018 | 16:15 WIB
Ilustrasi founder dan co-founder startup (shutterstock)

Setiap orang tentunya berkeinginan memiliki bisnis sendiri. Eits, jangan cuma mimpi! Membuat startup tak bisa dilakukan dengan cara asal-asalan, lho. Selain soal pembiayaan, kolaborasi dengan rekan satu tim untuk mengembangkannya juga harus diperhatikan. Jangan sampai salah pilih orang karena akan berakibat fatal, seperti komunikasi dalam tim yang tidak berjalan lancar, terhambatnya produktivitas, dan lebih buruknya, startup yang dicita-citakan bersama hanya akan menjadi sebuah impian. 

Jangan sampai sudah bersakit-sakit terlebih dahulu, malah menyesal kemudian. Penyesalan yang datang belakangan itu bisa dihindari dengan membuat strategi yang matang dan sering dievaluasi. Putri Yuli, CEO Kostoom, dalam diskusi #DigitalksID bertajuk "Mulai Bisnis Sejak Mahasiswa? Bisa!" mengatakan, "Untuk membangun sebuah startup diperlukan 3 macam orang dalam tim, yaitu hipster, hacker, dan hustler." 

Apa, sih, maksudnya? Yuk simak pengertian 3 poin tersebut...

Baca juga: Salah Cari Partner Bisnis? Awas Bubar di Tengah Jalan

Ilustrasi rekan bisnis (shutterstock)
Hipster

Istilah hipster dalam dunia startup sering ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pikiran “out of the box”. Tidak jarang para hipster ini dinilai terlalu jauh berpikir dari zamannya. Tetapi, para pegiat startup memilki pemikiran yang berbeda. Orang-orang yang dianggap menentang status quo (keadaan saat ini) ini malah dibutuhkan dalam dunia startup untuk membuat produk yang kreatif dan inovatif.

Hacker

Istilah hacker dalam dunia startup sering ditujukan kepada orang-orang yang ahli di bidang teknologi. Banyak orang awam yang menilai para hacker ini sebagai orang yang nerd, introvert, dan aneh. Di era digital seperti sekarang, membangun sebuah startup tidak hanya dibutuhkan kreativitas belaka tapi sebagian besar inovasi juga didorong oleh terobosan teknologi. Dengan demikian, siapa pun yang dapat menciptakan produk yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi akan sangat diminati oleh masyarakat.

Hustler

Sebuah startup tidak akan berjalan tanpa adanya hustler karena merupakan kunci yang harus dimiliki setiap startup. Biasanya, istilah ini ditujukan kepada orang-orang yang memilki passion lebih besar terhadap bisnis. Mereka bisa juga dikatakan sebagai orang-orang yang lebih ahli dalam hal seperti manajemen keuangan, networking, strategi pemasaran, dan hal lainnya seputar perekonomian dan bisnis.

Ketiganya saling berkaitan. Hipster dan hacker bergantung pada para hustler dan hustler juga bergantung pada hipster dan hacker. Contohnya bila ada hustler tanpa hipster maka tak akan tercipta strategi marketing yang "kekinian". Pun, hustler tanpa hacker maka model bisnisnya akan tetap konvensional. Begitu seterusnya...

Kamu termasuk tipe yang mana?

Baca juga: Ini Kualitas Founder Startup Anti Gagal