jBatik, dari Bandung untuk Indonesia

Oleh: Alfhatin Pratama
Selasa, 2 Oktober 2018 | 16:30 WIB
Ilustrasi Motif Batik (Shutterstock)

Sebagai bagian dari budaya Indonesia, Batik tidak hanya memiliki nilai keindahan dan nilai guna, akan tetapi juga nilai jual yang bersaing, baik di pasar nasional maupun dunia. Industri batik Indonesia dinilai telah menguasai pasar dunia sehingga mampu menjadi penggerak perekonomian nasional. Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tahun 2017 produk batik mencapai nilai ekspor sebesar USD58,46 juta dengan pasar utama Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. 

Nilai tersebut diprediksi terus bertambah jika setiap elemen masyarakat dapat memanfaatkan elemen digital untuk memajukan produk lokal agar "go international", salah satunya dengan berkontribusi menjadi pengrajin batik. Setelah semakin berkembangnya teknologi, siapa bilang cara membuat batik masih sama seperti dulu? Mungkin kamu belum dengar tentang Pixel Indonesia...

Baca juga: Batik Indonesia Terus Kuasai Pasar Global

Pixel Indonesia adalah perusahaan yang berawal dari sebuah proyek dan penelitian tentang pemanfaatan sains dan teknologi yang dipadukan dengan kebudayaan tradisional. Didirikan oleh Nancy Margried, Muhammad Lukman, dan Yun Hariadi yang menghabiskan waktu mereka di Bandung. Pada 27 Mei 2009, perusahaan berbasis inovasi ini meluncurkan jBatik di Bandung.

jBatik adalah piranti lunak desktop dengan sistem parametrik untuk menciptakan pola batik dan pola lainnya. jBatik menggunakan rumus matematika fraktal untuk menghasilkan pola. Pengguna dapat menggambar pola batik tradisional dan menghasilkan pola-pola baru dengan mengubah parameternya. Hasilnya disebut Batik Fractal.

Proses pembuatan Batik Fractal dibagi menjadi 2 tahap, tahap pertama pembuatan desain batik yang dilakukan oleh tim desain fractal menggunakan jBatik. Dengan jBatik, motif yang dihasilkan bisa tidak terbatas sehingga motif batik menjadi lebih variatif, modern, dan inovatif. Selanjutnya, tahap kedua dilakukan oleh tim pembuat batik dengan teknik tradisional, seperti teknik canting dan cap. 

Ilustrasi Pengrajin Batik (Shutterstock)

Baca juga: IKM Batik Nasional Lenggak-Lenggok di Paris

Selain menjual batik fractal, mereka juga menawarkan paket pelatihan online dengan modul, pelatihan privat, pelatihan komunitas, dan pelatihan untuk pelatih pengrajin batik fractal. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Piranti lunak jBatik juga dapat diunduh dan dibeli sesuai dengan kebutuhan kamu, mulai dari harga Rp550 ribu hingga Rp1,5 juta saja. Tersedia juga jBatik gratis hanya untuk 7 hari. 

Salah satu visi perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini adalah menciptakan inovasi teknologi untuk mengembangkan budaya tradisional melalui penyebaran dan pelatihan kepada para perajin tradisional maupun para profesional di bidang desain kreatif. Dengan visinya tersebut, mereka telah berhasil merangkul lebih dari 1000 pengrajin batik di seluruh Indonesia untuk menggunakan jBatik.

Dengan adanya jBatik, para pengrajin batik dapat membuat variasi baru dari pola batik yang terinspirasi oleh pola tradisional Indonesia. Tampilannya menjadi lebih kontemporer tapi tetap mengedepankan tradisi Indonesia. Keren, kan?

Selamat Hari Batik Nasional 2018!

Baca juga: Fakta Menarik Batik dan Ekonomi Digital Indonesia