Setelah Vietnam, ke Mana Go-Jek Berlabuh?

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Selasa, 18 September 2018 | 08:30 WIB
Get, nama Gojek di Thailand

Setelah sukses meluncurkan Go-Viet, merek Go-Jek yang diperkenalkan di Vietnam pekan lalu, Go-Jek kembali memperluas gelombang ekspansinya dengan membidik negara Thailand. GET, merek yang diperkenalkan di negara kerajaan tersebut, akan diluncurkan segera. 

Dilansir dari CNBC, Andre Soelistyo, presiden Go-Jek, mengatakan bahwa GET akan segera diluncukan secepatnya setelah seluruh kegiatan operasionalnya selesai. "Untuk Thailand akan segera diluncurkan, tim sudah bekerja untuk mengoperasionalkan produk," tegasnya. Ia juga menambahkan untuk Singapura dan Filipina, "Kami masih bekerja dengan regulator dan tim lokal untuk memastikan bahwa semua persyaratan diperiksa dengan benar, sebelum kita melakukan ekspansi."

Sebelumnya pada Mei 2018, perusahaan transportasi aplikasi daring (online) ini mengumumkan bahwa mereka telah menginvestasikan USD 500 juta untuk rencana ekspansi ke pasar Asia Tenggara yang meliputi 4 negara yaitu Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina dalam beberapa bulan ke depan. Ekspansi internasional Go-jek akan dikembangkan dengan skema membentuk tim lokal yang didukung pengetahuan, keahlian, teknologi dan investasi.

"Strategi kami adalah mengkombinasikan teknologi kelas dunia yang telah dikembangkan Go-Jek dengan keahlian, pengalaman serta pengetahuan pasar yang mendalam yang dimiliki tim lokal, untuk menciptakan bisnis yang benar-benar memahami kebutuhan konsumen," kata Nadiem Makarim, CEO dan founder Go-Jek pada blog resmi perusahaannya.

Baca juga: Resmi Beroperasi di Vietnam, Go-Jek Ganti Seragam

Helm dan jaket GET

Aplikasi Go-Viet saat ini telah tersedia di kota-kota besar di Viertnam seperti  Hanoi dan Ho Chi Minh. Pada aplikasi tersebut, konsumen dapat memesan jasa ojek motor dan antar barang. Kedepannya, Go-jek berencana memperkenalkan layanan ojek mobil, antar makanan dan pembayaran digital.

Soelistyo menyatakan keputusan memilih Vietnam sebagai negara pertama ekspansi internasional adalah kesamaan kultur dengan Indonesia dan tingkat penetrasi media sosial yang tinggi. "Penetrasi sepeda motor sangat tinggi, dan hal itu sangat penting bagi platform kami. Kami juga melihat antusiasme yang sangat tinggi dari tim dan mitra lokal. Jadi kami mulai dengan Vietnam," ungkjapnya.

Untuk Singapura, Go-Jek sedang melakukan konsultasi dengan ComfortDelGro, operator taksi terbesar di negeri Singa, untuk menjalin kemitraan menjelang ekspansinya kesana. Ekspansi Go-Jek ke Asia Tenggara diatur untuk mengisi potensi pasar yang kosong usai ditinggal Uber.

Go terus, Go-Jek!

Baca juga: Go-jek Tumbuhkan Rp 9,9 Triliun untuk UMKM