Ketika Para Founder Startup Gen Z Umumkan Pendanaan melalui TikTok

Oleh: Dini Adica
Minggu, 29 Juni 2025 | 13:26 WIB
Para founder startup dari kalangan Gen Z, dari depan (kiri ke kanan): Michael Lingelbach (Hedra), Nicholas Carpo, Isaiah Granet (Bland), serta Chungin Roy Lee dan Neel Shanmugam (Cluely).

Apa jadinya jika para founder startup yang datang dari kalangan Gen Z ingin mengumumkan pendanaan untuk perusahaan rintisan mereka? Ternyata, mereka tidak mengedarkan siaran pers, membuat postingan resmi di LinkedIn, atau menggelar konferensi pers dengan mengundang media-media arus utama.

Mereka memilih membuat video sinematik ala film indie, lengkap dengan mobil retro berbentuk telepon dan vibe yang artsy di tengah Napa Valley. Pengumuman pendanaan disampaikan dalam bentuk mirip trailer film pendek.

Dari Press Release ke Press Play

Inilah tren baru di dunia startup, terutama di kalangan para founder Gen Z. Pendekatannya berubah total. Mereka tidak menunggu diliput media, melainkan membuat konten sendiri yang bisa viral dan berpotensi lebih menguntungkan.

Baca juga: Cara Merawat Foldable Phone agar Engsel dan Layarnya Tak Lekas Rusak

Menurut Josh Machiz dari Redpoint Ventures, hal itu dilakukan karena, “Startup sekarang susah banget dapet PR, jadi sangat penting untuk dapat mengatur media sendiri.”

Itu sebabnya, banyak founder yang memutuskan untuk membuat media itu sendiri. Hasilnya adalah video kreatif dengan kualitas tinggi dengan konsep yang unik: kadang lucu, kadang absurd, tapi sangat memorable.

Contohnya Bland, startup AI voice agent. Mereka membuat video pengumuman pendanaan dengan adegan di mana founder-nya, Isaiah Granet, sedang menutup telepon umum, lalu muncul mobil berbentuk telepon jadul. Kelihatannya random, tetapi langsung "nancep" di kepala orang.

Yang menarik lagi, banyak founder yang jadi content creator dadakan. Mereka tidak hanya memikirkan produk atau strategi bisnis, tetapi juga alur cerita, angle kamera, hingga efek visual.

Contohnya Hedra, startup pembuat avatar digital. Founder-nya, Michael Lingelbach, tampil langsung dalam video kreatif yang menunjukkan berbagai versi digital dirinya, dari karakter ala Pixar, boneka rajut, sampai parodi bros Silicon Valley. Lucu, tapi canggih. 

Mereka mengelola sendiri sebagian besar proses produksinya atau memakai freelancer. Biaya pembuatannya memang lumayan, tapi hasilnya bisa luar biasa jika konsepnya kuat dan sesuai identitas brand.

Baca juga: Akses Informasi Makin Mudah, tapi Mengapa Gen Z Enggan Mengelola Keuangan?

Investasi Besar, Hasil Besar

Konten-konten ini bukan dibuat hanya untuk gaya-gayaan. Faktanya, video tersebut bisa menjadi senjata marketing dan branding yang sangat efektif. Misalnya, Cluely, startup AI untuk ngobrol, yang membuat video pengumuman pendanaan dengan konsep rom-com (komedi romantis) berdurasi 90 detik.

Video tersebut dibuat dengan biaya $140.000, tetapi menghasilkan 13 juta views di X (dulu Twitter). Bahkan, server mereka sempat tumbang saking padatnya traffic.

Tentu tidak semua startup punya budget sebesar itu. Buktinya, Wander, startup penyewaan properti liburan, hanya mengeluarkan $2.000 untuk video pengumumannya. Syuting dilakukan lokasi propertinya, dan script-nya dibaca dari laptop yang dijadikan prompter dadakan.

Tiga hari kemudian, mereka berhasil mendapat booking senilai $275.000!

Tren baru di kalangan founder startup ini juga membuat sutradara freelance seperti Nicholas Carpo jadi kebanjiran permintaan dari startup tahap awal yang ingin membuat video pengumuman pendanaan ala TikTok.

Setelah sukses dengan proyek “Tinder for jobs” (aplikasi pencari karyawan dengan metode ala Tinder), sekarang dia bisa membuat dua sampai tiga video tiap bulan. Budget-nya mulai dari $10.000 sampai $90.000.

“Kamu cuma keluar dari mode stealth sekali. Kalau dari awal kurang greget, akan susah mendapat momentum berikutnya,” ujarnya.

Baca juga: Chatbot AI Membuat Kemampuan Berpikir Kritis dan Memori Jadi Menurun?

Bagi Gen Z yang sudah terbiasa membuat konten sejak kecil, bikin video keren bukan sesuatu yang aneh. Malah, hal itu sudah jadi naluri. Pengumuman pendanaan bukan hanya menyebarkan informasi, tapi juga sebagai pernyataan: “Inilah kami, dan kami beda.”

Di tengah dunia startup yang makin ramai dan penuh kompetitor, video kreatif jadi cara paling ampuh untuk stand out. Bukan hanya untuk mendapat perhatian, tapi juga untuk menarik investor, pelanggan, bahkan karyawan baru.

Jadi, kalau kamu sedang merancang startup, mungkin sudah saatnya memikirkan script dan menyewa drone. Bukan hanya membuat pitch deck.