Besok Rabu tanggal 28 Februari 2018 akan dimulai perhitungan mundur pemblokiran secara bertahap untuk kartu prabayar yang belum registrasi ulang. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau masyarakat segera melakukan registrasi ulang kartu prabayar agar kartunya tidak terkena pemblokiran.
Pendaftaran nomor telpon seluler (ponsel) menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli ditujukan untuk meningkatkan integrasi identitas nasional, efisiensi dan keamanan identitas pelanggan ketika bertransaksi online dalam mendukung ekonomi digital.
“Registrasi ini untuk keamanan dan kenyamanan kita bersama. Jika negara ini sudah semakin maju, saat kita punya over-the-top (OTT) sekelas Whatsapp, mungkin KTP secara fisik, SIM secara fisik, sudah tidak akan terpakai lagi. Jadi kalau butuh data cukup tunjukkan,” ujar Ramli saat Seminar Nasional Identitas Cerdas dan Peningkatan Akses Telekomunikasi untuk Ekonomi Digital di Bandung, Senin (26/2).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys menyampaikan bahwa program registrasi prabayar ini merupakan upaya untuk membersihkan data operator, juga untuk untuk memudahkan pelanggan dalam menggunakan layanan telekomunikasi.
“Kita lihat masa depan negeri ini akan sangat bergantung pada cyberspace, dunia digital, space tanpa batas. Oleh sebab itu pemerintah mulai melakukan program registrasi pelanggan prabayar,” jelas Merza.
Sementara Prof. Suhono H. Supangka, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung menyampaikan bahwa kunci dalam perkembangan teknologi dan penggunaan data adalah integrasi.
Menurut Suhono, untuk menjadi smart nation sebuah negara harus bisa memanfaatkan sumber dayanya. Bagaimana mengelola seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, apapun yang intinya bisa terintegrasi agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan berkelanjutan.
“Bagaimana basic data nasional di Ditjen Dukcapil ini sangat penting untuk mengintegrasikan, untuk pengembangan ekonomi nasional. Akses telekomunikasi itu sangat penting,” tegas Suhono.