Strategi Marketing Ala Lazada Bantu "Branding" Produk Mitra

Oleh: Desy Yuliastuti
Rabu, 17 Januari 2018 | 02:30 WIB
Kesempatan yang dihadirkan platform digital menarik berbagai pihak, termasuk para brand untuk memperluas pasar secara online, antara lain dengan memiliki situs e-commerce sendiri

Kesempatan yang dihadirkan platform digital menarik berbagai pihak, termasuk para brand untuk memperluas pasar secara online, antara lain dengan memiliki situs e-commerce sendiri.

Namun, untuk mengelolanya butuh investasi yang tidak sedikit. Hal ini lah yang mendorong perusahaan e-commerce Lazada memperkenalkan konsep Shop-in-shop di tahun 2014 kepada para brand, sehingga mereka bisa memiliki “toko online” sendiri di dalam platform Lazada.

Tak hanya itu,  sejak 2016 Lazada juga menawarkan fasilitas Lazada Marketing Solution (LMS) untuk membantu brand memaksimalkan penjualan online-nya. LMS bisa menjadi solusi strategi marketing online bagi brand untuk mengelola sendiri "toko online"nya di platform Lazada.

"Melalui LMS brand tidak lagi perlu merintis toko online-nya dari nol, brand juga dapat menyesuaikan tampilan dan pesan yang disampaikan sesuai target konsumen yang diinginkan. LMS juga dapat membantu brand mengenal dan membentuk engagement yang paling sesuai untuk masing-masing target konsumen untuk meningkatkan penjualan," kata Achmad Alkatiri, Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia.

LMS saat ini juga memiliki program terbaru bernama Hero Brands yang berkolaborasi bersama brand, agency, dan para entrepreneur muda.

"Program ini bertujuan untuk memposisikan brand sebagai pilihan belanja premium bagi para konsumen Lazada melalui exposure lebih tinggi di halaman depan Lazada, media sosial, dan Customer Relationship Management (CRM)," jelas Achmad.

Indikator yang mendukung hal tersebut di antaranya, page view (PV), net merchandise value (NMV), dan item yang terjual dari brand meningkat secara signifikan melebihi non Hero Brands.

Program Hero Brands sendiri menghubungkan brand, agency, dan para entrepreneur muda yang diharapkan dapat melibatkan sebanyak mungkin stakeholder ekonomi digital  untuk berkolaborasi bersama dan saling menguntungkan.

"Diharapkan ekosistem ini dapat turut berkontribusi dalam perekonomian digital Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Lazada untuk mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan target ekonomi digital Indonesia sebesar 130 milliar dollar AS pada tahun 2020 mendatang," pungkasnya.