CROWDE Targetkan 100.000 Pertani Go Digital pada 2021

Oleh: Nur Shinta Dewi
Jumat, 22 Januari 2021 | 22:37 WIB

Pemanfaatan teknologi bisa menjadi salah satu solusi untuk petani bertahan di masa pandemi. Ekosistem pertanian yang berkelanjutan dari hulu ke hilir sangat bergantung pada teknologi sehingga para petani harus menguasainya.

CROWDE startup dibidang pertanian, berkomitmen ingin menjadikan 100.000 petani terdigitalilasi dalam menjalankan usaha pertaniannya sehingga usaha mereka dapat berkembang dan otomatis meningkatkan kesejahteraan hidup petani.

“Kami yakin bahwa permasalahan yang dihadapi petani milenial pasti memiliki solusi dan jawaban, salah satunya melalui program GARAP (Gerakan Rakyat Petani) yang merupakan produk project financing yang berfokus pada komoditas padi, jagung, dan cabai dengan melibatkan Farmers Consultant dan Field Agent sebagai pendamping lapangan yang akan selalu dekat dengan petani Indonesia,” kata Rizky Andika Septiyanzar, Lead of Enterprise CROWDE yang hadir sebagai perwakilan.

Tercatat pada bulan Oktober - November 2020, CROWDE berhasil menyalurkan total permodalan sebesar Rp22 miliar. 

Baca juga : Amartha Berencana Salurkan Pendanaan Rp2,6 T untuk UMK Desa di 2021

Di masa pandemi, CROWDE pun berusaha menyesuaikan diri, salah satunya dengan menjamin harga jual yang wajar untuk setiap hasil produksi petani dan secara opsional membeli hasil panen mereka apabila hasil panen tersebut tidak terserap maksimal oleh 9 institusional off-taker yang telah bekerja sama dengan CROWDE.

Hingga kini, setidaknya ada 28.000 mitra petani yang telah bergabung dan 3.215 mitra toko tani yang menyalurkan permodalan sistem cashless dengan menyediakan semua kebutuhan mitra petani untuk menjalankan proyek budidaya.

Di tahun 2020, CROWDE juga merubah rasio kontribusi pemodal menjadi 8 : 92 (retail : institusi) yang mana berdampak pada kinerja petani.

Sebanyak 85% mitra petani mengaku proses penyaluran modal jadi lebih cepat, terkontrol, dan budidaya mereka jadi lebih terjadwal.

“Di tengah pandemi, kami pun telah memperluas jangkauan proyek permodalan budidaya ke 10 wilayah, yaitu Lampung, Sukabumi, Subang, Indramayu, Bogor, Garut, Madiun, Tulungagung, Kediri, dan Tuban dengan total 1.802 proyek,” ungkap Afifa Urfani, Head of Funding & Impact CROWDE.

Baca juga : Lakumkm.id Portal Kominfo Untuk UMKM Go Online

CROWDE juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2020. Kegiatan tersebut bertujuan menarik minat generasi muda agar mau menjadi petani milenial.

Rizky menambahkan, petani milenial diharap mampu melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) agar dapat merancang pertanian yang dicita-citakannya serta mengetahui langkah apa saja yang perlu diambil untuk mewujudkannya.

CROWDE yakin dengan melangkah bersama, petani mampu memberi hasil yang lebih maksimal bagi sektor pertanian Indonesia.