Kerja Jarak Jauh Jadi Sasaran Kejahatan Siber 2021, Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan

Oleh: Nur Shinta Dewi
Senin, 18 Januari 2021 | 12:13 WIB

Trend Micro Incorporated pemimpin dalam keamanan cloud, memprediksi bahwa software yang mendukung bekerja jarak jauh dan sistem cloud akan menjadi pusat gelombang serangan baru di tahun 2021.

Pada masa pandemi, Indonesia mengalami kejahatan siber cukup tinggi yang memanfaatkan situasi COVID-19. Pada Kuartal 3 2020, Trend Micro mendeteksi bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapat serangan malware yang berkaitan dengan COVID-19 dengan jumlah 11.088.

Selain itu serangan Email Spam yang memanfaatkan COVID-19 juga cukup banyak terjadi di Indonesia, yaitu sebanyak 11.889, angka ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat satu se Asia Tenggara dalam kategori serangan Email Spam berkaitan dengan COVID-19.

Saat mulai memasuki dunia pasca pandemi, tren kerja jarak jauh kemungkinan akan tetap digunakan di banyak organisasi.  Trend Micro memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif.

Berikut langkah untuk mengurangi ancaman yang membahayakan Teknologi Informasi perusahaan di tahun 2021:

Mendorong edukasi dan pelatihan karyawan

Laporan prediksi tersebut memperingatkan bahwa karyawan yang secara teratur mengakses data sensitif misalnya, profesional HRD yang mengakses data karyawan, manajer penjualan yang menangani informasi pribadi pelanggan, atau eksekutif senior yang mengelola nomor rahasia perusahaan berada pada risiko terbesar.

Dengan kasus ini perlu adanya pelatihan bagi pengguna atau karyawan yang bekerja jarak jauh, untuk lebih memahami tentang bagaimana cara terbaik dalam menjaga keamanan perusahaan ketika membawa pekerjaan ke rumah, termasuk larangan untuk menggunakan perangkat pribadi.

“Tim keamanan perlu melipatgandakan pelatihan para karyawan sebagai pengguna teknologi, memperkuat deteksi dan respon, serta mengontrol akses secara adaptif. Setahun terakhir ini adalah tentang bertahan: sekarang saatnya bagi bisnis untuk kembali berkembang, dengan keamanan cloud yang komprehensif sebagai pondasi mereka,” Laksana Budiwiyono, selaku Country Manager untuk Trend Micro Indonesia.

Mempertahankan kontrol akses yang ketat

Serangan kejahatan siber kemungkinan akan memilih mengeksploitasi celah yang ada dalam kolaborasi online dan produktivitas perangkat lunak setelah datanya terbuka. Tim keamanan TI perlu merombak kebijakan dan perlindungan bekerja dari rumah untuk mengatasi kompleksitas lingkungan hibrid yaitu di mana data kerja dan pribadi datang dalam satu perangkat. Pendekatan dengan tidak mempercayai siapapun (zero-trust) akan semakin banyak dipilih untuk memberdayakan dan mengamankan karyawan yang tersebar.

Meningkatkan deteksi ancaman dengan ahli keamanan

Sistem cloud adalah area lain di mana ancaman akan terus terjadi pada tahun 2021, dari pembajakan, kesalahan konfigurasi, dan penyerang yang mencoba mengambil alih server cloud untuk menyebarkan gambar kontainer berbahaya. Meningkatkan deteksi ancaman dengan ahli keamanan dikira berfungsi untuk melindungi pekerjaan di cloud, email, endpoint/ PC, jaringan, dan server sepanjang waktu

Kejahatan siber akan terus mengikuti kemanapun uang berada, mencari imbalan terbaik atas aksinya. Perusahaan dan tim keamanan harus tetap gesit dan waspada untuk tetap selalu berada beberapa langkah didepan para penjahat siber.