Kampus Harus Jadi Pabrik Entrepreneur

Oleh: Ana Fauziyah
Kamis, 21 Desember 2017 | 03:33 WIB
Semangat kewirausahaan di Indonesia dinilai masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain

Semangat kewirausahaan di Indonesia dinilai masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurut Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan Indonesia masih di urutan ke-90 dari 137 negara. Sementara tingkat Asia Pasifik, peringkat Indonesia nomor 16 dari 24 negara.

Fakta tersebut membuat pemerintah berupaya membangun ekosistem bagi pengembangan kewirausahaan dengan mendorong tumbuhnya startup bisnis-bisnis pemula, membangun infrastruktur, melakukan deregulasi, debirokratisasi, serta mengembangkan skema-skema pembiayaan baru untuk memperkuat pembiayaan bagi bisnis pemula.

Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa menciptakan ekosistem kewirusahaan bukan hanya tugas pemerintah. Pendidikan tinggi juga punya peran yang sangat strategis dalam mencetak SDM entrepreneur yang unggul maupun dalam menghasilkan karya riset inovatif yang mendorong kewirausahaan.

“Sungguh saya berharap pendidikan tinggi mampu meningkatkan perannya sebagai bagian penting dari ekosistem untuk mengembangkan kewirausahawan, mencetak sociopreneur,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa waktu yang lalu.

Presiden menegaskan perubahan lanskap politik dan ekonomi sangat mempengaruhi lanskap sosial budaya. “Agenda penelitian dan pengabdian masyarakat universitas juga perlu mengalami perubahan,” tegas Jokowi.

“Jangan terjebak pada rutinitas, cara-cara baru harus terus kita kembangkan. Keinginan mahasiswa untuk berinovasi harus ditumbuhkan, kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan,” tutur Jokowi seraya menambahkan, para sociopreneur yang memecahkan masalah di masyarakat harus diberikan dukungan.