Penerapan Artificial Intelligence di Tokopedia

Oleh: Rommy Rustami
Kamis, 6 Februari 2020 | 14:47 WIB

"Banyak orang yang salah kaprah mengenai AI (Artificial Intelligence), cukup menarik karena bagi orang awam AI bisa menjawab segala hal. AI adalah sebuah teknologi, teknologi tidak menyelesaikan masalah, teknologi adalah alat bagi manusia untuk memecahkan masalah."

Hal tersebut diungkapkan Herman Widjaja, Senior Vice President of Engineering Tokopedia, beberapa waktu yang lalu pada kegiatan media roundtable. Ex-Googler tersebut menekankan bahwa pemecahan masalah tetap harus dilakukan oleh manusia, dan AI hanya berfungsi mempermudah penyelesaian masalah.

Selayaknya kecerdasan manusia, dia menjelaskan bahwa AI akan selalu mengalami perkembangan dan terus menyesuaikan dengan kondisi terkini. Salah satu penerapan teknologi AI yang kini banyak digunakan oleh masyarakat, jelasnya, adalah Google Search.

Herman menyatakan implementasi AI pada perusahaan tidak bisa dilakukan hanya oleh divisi data atau divisi engineering semata karena AI akan mempengaruhi sebuah perusahaan dari segala sisi, baik dari sisi produk, pelanggan, penjualan, teknologi, dan lainnya.

"Biasanya banyak orang berpikir kalau mau implementasi AI, data team harus kuat, itu benar, mulai dari Data Engineer, Data Analyst, Data Science; tetapi bukan berarti hanya mereka saja." Implementasi AI, kata alumnus Monash University Australia ini, harus diawali dengan perubahan mind-set, totalitas di perusahaan yang bersangkutan.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penerapan AI di bidang e-commerce, atau setidaknya di Tokopedia, difokuskan salah satunya kepada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi oleh pelanggan. Herman memberikan beberapa contoh antara lain pada hal layanan pelanggan (customer care), seperti bagaimana Tokopedia menggunakan artificial intelligence untuk bisa membantu routing pertanyaan atau keluhan dari pelanggan.

"Apa yang kita kerjakan juga dengan TokoCabang, bagaimana kita bisa membantu merchant-merchant. Dimana kami mempunyai fasilitas pergudangan di beberapa kota di Indonesia, dan merchant bisa menaruh stok barang mereka, dengan rekomendasi AI untuk perkiraan permintaan bagi 250 juta produk aktif dan 7,2 juta merchant."

Herman menjelaskan bahwa penggunaan teknologi AI pada tahun ini menjadi salah satu yang difokuskan Tokopedia untuk perkembangan bisnisnya. Tujuannya, supaya Tokopedia bisa menjadi AI First Company. Penerapan teknologi AI ini, jelasnya, dilakukan untuk menyelaraskan dengan DNA Tokopedia: Focus on consumer, Growth mindset, dan Make it happen, make it better.