Menkominfo: Kalau Tak Siap, Bonus Demografi Bisa Jadi Bencana

Oleh: Desy Yuliastuti
Senin, 4 Desember 2017 | 12:20 WIB
Pada 2030 nanti Indonesia akan mencapai bonus demografi, yaitu kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif meningkat dua kali lipat dibandingkan usia produktif

Pada 2030 nanti Indonesia akan mencapai bonus demografi, yaitu kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif meningkat dua kali lipat dibandingkan usia produktif. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara memandang perlunya prioritas pengembangan infrastruktur digital untuk pemerataan ekonomi dan membangun SDM.

“Pada 2030 kita berada di puncak bonus demografi, ekonomi Indonesia nanti akan sama dengan ekonomi di negara ASEAN digabung jadi satu. Apa yang harus kita siapkan? Dalam konteks ekonomi, khususnya ekonomi digital, dari sisi infrastruktur TIK saat ini saya masih prihatin,” papar Rudiantara dalam diskusi bertema Indonesian Economy: Getting Ready for Demographic Bonus, di World Trade Center I, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.

Infrastruktur broadband di Indonesia, kata Rudiantara, saat ini berada di urutan keempat di ASEAN setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun, pada 2019 pemerintah menargetkan proyek Palapa Ring selesai dan seluruh ibu kota/kabupaten di Indonesia bakal terhubung jaringan broadband.

Proyek Palapa Ring, jelasnya, menjadi bentuk Affirmative Policy yang dilakukan pemerintah. Selain itu, pemerintah akan membangun satelit untuk mendukung pemerataan ekonomi di daerah.

“Akhir 2018 akan ditetapkan siapa badan usaha yang akan merancang, membangun, meluncurkan , mengoperasikan satelit. Ada 140 ribu titik yang harus kita koneksikan dengan broadband. Satelit baru meluncur awal 2022,” jelasnya.

Ia menambahkan, langkah pemerataan tidak perlu menunggu satelit jadi, tapi melakukan leapfrog dengan menyewa sementara satelit milik negara lain sambil mendistribusikan antena ke daerah. Mengingat infrastruktur broadband juga berperan memajukan pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya.

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Chief RA ini mengajak generasi muda dan milenial  untuk menyiapkan diri menghadapi bonus demografi dengan visi yang jelas ketika memasuki usia produktif.

“Mau jadi apa dua belas tahun tahun mendatang, seperti apa karakter, skill, kompetensi apa yang disiapkan? Kita berkompetisi dengan negara lain, sumber daya manusia kuncinya. Kalau tidak disiapkan, bonus demografi akan menjadi bencana demografi,” tutup Rudiantara.