Optimalkan Potensi Pasar, Startup Fintech di Amerika Ramai Beriklan di New York City Subway

Oleh: Desy Yuliastuti
Senin, 21 Agustus 2017 | 06:56 WIB
Mengelola dana operasional secara efektif menjadi hal penting yang harus diperhitungkan oleh startup

Mengelola dana operasional secara efektif menjadi hal penting yang harus diperhitungkan oleh startup. Jangan sampai startup gagal menyiasati pengeluaran dan terpaksa tutup karena kehabisan uang.

Berbicara efektif, banyak cara promosi startup yang efektif dengan hasil maksimal, seperti yang dilakukan TransferWise. Selama dua bulan terakhir, startup penyedia layanan pengiriman uang ini mencoba membidik pengguna New York City Subway yang ‘terjebak’ selama musim panas.

TransferWise menyediakan layanan yang mampu memfasilitasi penggunanya untuk mengirim uang ke luar negeri dengan biaya rendah. Sejauh ini, 60 persen pengguna TransferWise adalah imigran sedangkan 40 persen adalah orang Amerika.

Memasang iklan di New York City Subway dipandang sebagai cara yang tepat karena database pelanggan dan perilaku calon customer sangat mirip dengan orang-orang di New York. Dengan mekanisme tersebut, TransferWise memiliki kemungkinan menambah pengguna.

"Kami melayani orang-orang yang memiliki koneksi ke luar negeri," kata Kate Huyett, Direktur Pengembangan TransferWise wilayah Amerika Utara, seperti dilansir dari Tearsheet.co, Senin (21/8/2017). "New York memiliki populasi orang asing terpadat di Amerika,” tambahnya.

Tidak diketahui secara pasti berapa anggaran yang dialokasikan TransferWise untuk promosi, tapi Huyett mengatakan pihaknya perlu menginvestasikan biaya sebanyak mungkin. Dan beriklan di kereta bawah tanah dinilai menjadi cara terbaik.

Taktik pemasaran di kereta bawah tanah kian panas di antara para startup di Amerika. Dua startup startup e-commerce lain, seperti Thinx dan Casper yang juga menggunakan cara sama menyebut hal ini sebagai “pembuka percakapan” dan cara meraih target pasar selanjutnya.

David Zhang, CMO Casper, mengatakan bahwa kereta bawah tanah sangat efektif untuk mebidik pasar lokal karena saat mereka berada di dalam tanah, tak ada yang bisa dilihat kecuali iklan. Hal senada juga dirasakan SoFi, startup penyedia layanan keuangan yang mengampanyekan produk SoFi at Work di subway.

Jangkauan iklan yang luas memang memungkinkan startup membuat pesan yang spesifik dan mudah ditangkap konsumen, berbeda dengan billboard yang hanya berdiam di satu wilayah. Di Jakarta, cara ini mirip dengan branding via stiker di mobil. Apakah nantinya pola yang sama akan diadopsi setelah MRT selesai?