Persaingan Ketat Startup Fintech dengan Layanan Bank

Oleh: Desy Yuliastuti
Sabtu, 21 Oktober 2017 | 10:18 WIB
Fintech menjadi inovasi baru dalam dunia keuangan yang mencoba mendobrak cara lama (disruption) dengan memadukan teknologi dan keuangan modern

Fintech menjadi inovasi baru dalam dunia keuangan yang mencoba mendobrak cara lama (disruption) dengan memadukan teknologi dan keuangan modern. Di antara banyak pemain fintech, Flip hadir menawarkan layanan transfer antarbank bebas biaya. Sederhananya, Flip berperan sebagai jembatan agar orang tak harus membayar biaya admin Rp6.500.

“Saat ini Flip fokus untuk menyediakan layanan transfer antarbank untuk pengguna perseorangan dan layanan untuk mengirim uang ke banyak tujuan untuk perusahaan. Pengiriman uang dilakukan secara otomatis,” kata Raffi Putra Arriyan (Ari), CEO dan Co-Founder Flip.

Jika melihat layanan yang ditawarkan, Flip terbilang jeli membaca peluang dan melihat kebutuhan masyarakat. Sejak berbadan hukum dan resmi beroperasi pada 4 Oktober 2016, hingga kini penggunanya mencapai ratusan ribu termasuk di antaranya perusahaan di Indonesia.

Keberhasilan Ari dan tim tak terlepas dari ide dan model bisnis yang merupakan salah satu inti utama dari sebuah startup. Peluang sebenarnya datang dari masalah di sekitar kita, tapi  yang diperlukan adalah berpikir terbuka terhadap masalah dan melihat sisi positifnya agar jadi peluang bisnis.

“Sering kali saya dapat ide yang konyol sampai ide yang tidak masuk akal untuk diwujudkan. Namun dengan membiasakan melakukan hal tersebut jadi terlatih untuk selalu melihat angle dalam membuat solusi akan suatu masalah,” papar pria kelahiran Padang, 8 Juli 1994 ini.

Flip dimulai dari modal patungan Ari dan dua sahabatnya, Anjar dan Luqman. Hingga akhirnya pada 2015 Ari mengaku mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari seorang angel investor yang besarannya enggan disebutkan. Meskipun begitu, Ari berniat tetap melakukan monetasi untuk memperpanjang umur perusahaan.

Terkait model bisnis, Flip mengenakan biaya transaksi yang lebih murah daripada bank konvensional, khusus untuk perusahaan yang sering melakukan transaksi dalam jumlah besar dan bagi yang bertransaksi di atas Rp 5 juta.

“Untuk pengguna yang transfer di bawah 5 juta perhari dapat menggunakan Flip dengan gratis, jika ada kebutuhan lebih akan ada biaya sebesar Rp2.500. Flip juga memiliki produk untuk perusahaan yang bernama Big Flip,” jelasnya.

Strategi Menghadapi Persaingan

Ide yang dikembangkan Flip termasuk yang sedikit digunakan startup lain, Namun, bukan berarti kompetitor bisa dielakkan. Pesaing berat justru datang dari perbankan karena layanan Flip cukup serupa dengan cash management system yang dibuat oleh bank.

“Layanan cash management system yang dibuat bank adalah kompetitor yang cukup berat, karena secara default setiap perusahaan sudah menggunakan layanan tersebut. Upaya yang kami lakukan agar tetap lebih unggul adalah dengan membuat solusi yang fokus untuk membantu pengiriman uang agar dapat lebih mudah, aman, dan murah, sehingga dapat menjadi produk yang lebih baik dibandingkan dengan cash management system yang dimiliki bank,” jelas Ari.

Persaingan tak membuatnya khawatir, ia mengatakan Flip memiliki kelebihan dibandingkan dengan solusi yang sudah ada saat ini. Kelebihan tersebut, yakni status transaksi yang dapat dilihat dan dipantau dengan jela, pengiriman yang relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan metode kliring, dan biaya transaksi yang jauh lebih murah.

Lalu bagaimana kelanjutan Flip jika bank di masa depan bank tidak memberlakukan biaya transfer? Baginya tak masalah karena pendapatan utama dari Flip bukan dari pengguna yang menggunakan layanan gratis.

“Revenue datang dari dari perusahaan dan perseorangan yang membutuhkan layanan transfer ke banyak tujuan. Selain itu, kami juga mulai mengembangkan layanan-layanan lainnya yang juga dapat menjadi solusi untuk masyarakat, termasuk layanan untuk pembelian produk digital,” jelasnya.

Ke depannya, Flip berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia, baik dari segi banyaknya pengguna, maupun dari banyaknya dampak yang bisa kami berikan. “Rencana kami untuk melakukan hal tersebut adalah dengan membuat produk yang sangat dicintai oleh pengguna,” pungkas Ari.

Baca juga dua tulisan sebelumnya dalam hasil wawancara khusus Digination ini:

Perjalanan Flip, Startup Pemangkas Biaya Transfer Antarbank

Rahasia Di Balik Layanan Transfer Antarbank Bebas Biaya

Strategi Menghindari Fintech Dibobol Serangan Siber