Ternyata, Game Bisa Dipakai untuk Belajar Lho

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Rabu, 9 Januari 2019 | 08:30 WIB
Belajar soal integritas lewat game dari KPK (dok. Ludenara)

Masih banyak anggapan game hanya alat hiburan dan menghabiskan waktu belaka. Padahal, kalau tahu caranya, game juga bisa menjadi sarana untuk belajar.

Hal ini yang diangkat dalam Festival Belajar Main yang diadakan oleh Ludenara, 12-13 Januari 2019 di Bandung, Jawa Barat.

Festival Belajar Main dinyatakan sebagai sebuah kegiatan yang didesain khusus untuk memberikan pengalaman sekaligus sosialisasi pendekatan pembelajaran berbasis game (game-based learning).

Di hari pertama, akan diadakan talk show dengan tema “Belajar dan Bermain, Mungkinkah Sejalan?” menghadirkan dua narasumber, yaitu Eko Nugroho dari Kummara yang merupakan Game Designer dan Game Researcher serta ahli di bidang game-based learning, dan Anggayudha Ananda Rasa dari SMA Daarut Tauhid Boarding School Bandung yang merupakan pendidik dan konsultan pendidikan.

Salah satu game yang digunakan untuk belajar di Festival Belajar Main. (dok. Ludenara)

Bukan hanya berupa seminar, kegiatan tersebut akan memperkenalkan secara langsung cara memanfaatkan game dalam pembelajaran.

Misalnya, lewat sebuah game bernama Zakuma, fasilitator dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan mengajak peserta mengikuti pembelajaran berbasis game terkait potensi zakat dan berbagai tantangan yang dihadapi.

Ada juga board game integritas yang selama ini digunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Boardgame integritas bisa meningkatkan pemahaman tentang pentingnya integritas sebagai bagian dari upaya pemberantasan tindak korupsi.

Di hari kedua, Festival Belajar Main juga akan menghadirkan workshop membuat game yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Selain itu masih banyak lagi contoh dan jurus-jurus belajar lewat game dalam kegiatan tersebut. Informasi lebih lengkap dapat dilihat di situs Ludenara.