IPO Kioson Jadi Bukti Startup Bisa Masuk Bursa Saham

Oleh: Desy Yuliastuti
Kamis, 5 Oktober 2017 | 10:31 WIB
Perusahaan teknologi penyedia jasa Online-to-Offline (O2O) e-commerce, PT Kioson Komersial Indonesia hari ini (5/10) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode KIOS

Perusahaan teknologi penyedia jasa Online-to-Offline (O2O) e-commerce, PT Kioson Komersial Indonesia hari ini (5/10) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode KIOS. Tercatat sebanyak-banyaknya Perseroan melepas 150 juta saham atau setara dengan 23,07% dari modal disetor dan ditempatkan.

Selama proses penawaran saham pada 26-28 September 2017, pemesanan saham Perseroan mengalami oversubscribed lebih dari 10 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Proses ini menggambarkan antusiasme investor berinvestasi di bisnis O2O e-commerce.

Langkah ini diapresiasi PT Bursa Efek Indonesia dan menjadi bukti bahwa BEI sebagai pengelola pasar modal tak hanya menjadi wadah perusahaan besar saja, tetapi menjadi milestone bagi startup  untuk mengembangkan perusahaan.

"Ini membuktikan bahwa bukan hanya perusahaan besar saja yang dicatatkan sahamnya itu," ujar Tito saat membuka acara IPO Kioson di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (5/10).

Tito menambahkan, apa yang dilakukan Kioson dapat menjadi pendorong bagi startup lainnya untuk melantai di bursa saham. Startup pun tak perlu menunggu hingga menjadi besar sebelum memutuskan IPO.

Langkah Kioson memang cukup berani meskipun hingga saat ini, Kioson masih mengalami kerugian. Meskipun begitu, sejak beroperasi pada 2015, Kioson menunjukkan kinerja yang baik. Per April 2017, perseroan mencatat kenaikan omset Rp 25,9 miliar, meningkat 445 persen dari Rp 4,7 miliar (YoY).

Menanggapi hal ini, Jasin Halim, Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk mengungkapkan pihaknya memiliki alasan sendiri memilih IPO dibandingkan menerima dana dari modal ventura.

Salah satu alasannya ialah karena tidak menemukan angka valuasi kemudian memutuskan untuk game changing. "Kami sudah coba jalan utama (modal ventura), tapi IPO bukan hal tabu buat startup," ucapnya.

Selain IPO, Kioson sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak pendapatan selama dua tahun ke depan. Rencananya Kioson akan menambah jumlah mitra dua kali lipat hingga 30.000 kios hingga akhir 2017 dan merangkul 50.000 kios pada 2018.

Dari segi inovasi, Kioson akan meluncurkan beberapa layanan baru dalam aplikasi dan produk inovatif lainnya. Pekan depan, Jasin juga mengungkapkan rencana akuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi untuk memperkuat bisnis.