Melihat potensi pasar Indonesia yang besar serta komitmen pemerintah untuk menciptakan kondisi iklim usaha yang kondusif, pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi basis produksi bagi perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hal itu disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ELMATE) I Gusti Putu Suryawirawan di acara Sosialisasi Implementasi TKDN di Kemenperin Jakarta beberapa waktu lalu. “Penambahan investasi di sektor ini diharapkan lebih berkontribusi terhadap ekonomi nasional melalui penyerapan tenaga kerja dan keterlibatan industri komponen lokal,” jelas I Gusti Putu Suryawirawan.
Menurut catatan pemerintah, industri telekomunikasi dan informatika dalam negeri mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga tahun 2016, terdapat 23 Electronic Manufacturing Service (EMS) yang beroperasi di Indonesia. Terdapat 42 merek dan 37 pemilik merek baik nasional maupun global dengan total nilai investasi sebesar Rp7 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13 ribu orang.
Sebagai negara berpenduduk terpadat ketiga di Asia, Indonesia menjadi target pasar bagi berbagai perangkat seluler. Menurut laporan e-marketer, pengguna smartphone di Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 95 juta orang pada tahun 2019.
“Saat ini, industri sektor seluler baik itu terkait dengan perangkat telekomunikasi atau yang berkembang ke arah internet of things diprediksi mengalami pertumbuhan sangat tinggi,” ujar I Gusti Putu Suryawirawan. Tumbuhnya industri perakit dan pembuat komponen dinilai akan mendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia secara keseluruhan.