Jokowi: Kesempatan Emas Akses Layanan Keuangan Melalui Fintech

Oleh: Desy Yuliastuti
Kamis, 7 September 2017 | 06:57 WIB
Pengembangan financial technology (fintech) yang sangat cepat merupakan suatu kesempatan emas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh berbagai layanan keuangan

Pengembangan financial technology (fintech) yang sangat cepat merupakan suatu kesempatan emas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh berbagai layanan keuangan. Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peresmian “Indonesia Fintech Festival and Conference" di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang (30/8).

"Saya sangat menghargai bank-bank yang melayani masyarakat yang selama ini belum terjangkau dalam hal layanan keuangan. Contohnya Teras BRI yang melayani masyarakat dari pulau ke pulau,” ungkap Presiden mengawali sambutannya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, di wilayah-wilayah terpencil  Indonesia, jasa layanan keuangan yang sangat sederhana seperti penyimpanan uang di bank belum dapat dinikmati sepenuhnya oleh sejumlah masyarakat. Apalagi untuk layanan keuangan modern seperti kredit usaha, kredit rumah, maupun pasar modal.

 “Akhirnya masyarakat sulit untuk mencapai potensi maksimalnya. Untuk menabung saja sulit, punya rumah sulit, dan mau usaha saja sulit dan susah,”tambahnya.

Sementara itu, pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan dinilai Presiden Jokowi rendah. “Berdasarkan data literasi keuangan masyarakat, Indonesia masih berada pada kisaran 21,8 persen. Padahal persentase literasi keuangan masyarakat di Singapura sudah mencapai 96 persen, Malaysia 81 persen, Thailand 78 persen. Indonesia masih 21,8 persen,” ungkap Presiden.

Adapun Menko Perekonomian, dalam acara tersebut menjelaskan skema besar yang sedang disiapkan dan dilaksanakan pemerintah bersama-sama dengan Bank Indonesia dan OJK, yaitu keuangan inklusif.

“Untuk mempercepat pengembangan dan pencapaian target keuangan inklusif, pemerintah bersama-sama Bank Indonesia dan OJK sedang membangun dan mempersiapkan arsitektur Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI),” jelasnya.

Perkembangan inovasi teknologi finansial merupakan suatu hal yang tidak akan pernah berhenti berkembang. Ini adalah keniscayaan yang tidak perlu kita hindari, tetapi perlu kita manfaatkan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.