Induk perusahaan Shopee, Sea Limited, pada 19 Juni lalu resmi mengumumkan telah mendapat pendanaan tambahan US$575 atau sekitar Rp8 triliun.
Dana segar tersebut diperoleh dari surat utang yang dikonversi menjadi saham (convertible notes). Investor utama Sea, Tencent Holdings kabarnya membeli sekitar US$50 juta atau sekitar Rp700 miliar sedangkan US$30 juta atau kisaran Rp420 miliar lainnya dibeli oleh anak perusahaan salah satu jajaran direksi mereka.
Suntikan dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis, memperkuat operasional perusahaan, termasuk mengembangkan platform e-commerce Shopee di pasar utama seperti Indonesia.
“Dengan tambahan modal yang menyokong neraca keuangan, kami berada di posisi tepat untuk terus berkembang utamanya pada sektor e-commerce. Kami berniat perkuat posisi kami sebagai pemimpin di sektor e-commerce, serta tentunya memberikan layanan-layanan baru yang inovatif untuk memastikan pembeli dan penjual di kawasan bisa menikmati pengalaman transaksi e-commerce yang berkesan di Shopee,” ujar Forrest Li, Chairman sekaligus Chief Executive Officer Grup Sea dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, (21/6/2018).
Baca juga: Perang Iklan di Televisi Antar E-commerce, Siapa yang Menang?
Sea Limited sebelumnya telah masuk ke bursa saham New York (NYSE). Namun, dana yang didapatkan belum cukup sehingga mereka memutuskan untuk mencari tambahan dana di luar bursa saham.
Berdasarkan data internal Sea, kuartal I-2018 telah berhasil memperoleh gross merchandise value (GMV) sebesar US$ 1,9 miliar, naik 199,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.
Nilai GMV diprediksi sepanjang tahun 2018 akan berada di kisaran US$ 8,2 miliar-US$ 8,7 miliar, dimana ini akan mencatatkan pertumbuhan 99,4% hingga 111,5% jika dibanding tahun 2017.
Sea Limited awalnya membuka penawaran convertible notes senilai US$400 juta atau kisaran Rp5,6 triliun. Namun, untuk menjawab animo yang tinggi dari investor maka angka tersebut kemudian naik menjadi US$500 juta atau sekitar Rp7 triliun dan selanjutnya berkembang menjadi Rp8 triliun.
“Antusiasme investor global terhadap penawaran ini menunjukkan kekuatan Sea di tengah pasar konsumen kami yang tengah berkembang. Dan kamu percaya penawaran tersebut memberikan cost effective tinggi agar kami bisa memenuhi permintaan,” kata Li.
Baca juga: Direktur Shopee: E-commerce Nggak Butuh Banyak Pemain