Menkominfo Sebut Aplikasi Pendidikan dan Kesehatan ‘Lahan Basah’ untuk Startup

Oleh: Desy Yuliastuti
Selasa, 29 Agustus 2017 | 12:10 WIB
Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia memiliki segudang potensi bagi para startup untuk memulai usaha

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia memiliki segudang potensi bagi para startup untuk memulai usaha. Terbukti setiap tahun banyak startup baru bermunculan, baik berbasis website maupun aplikasi mobile. Potensi ini didukung pertumbuhan pengguna internet, yang berdasarkan survei APJII 2016 sudah mencapai 132,7 juta jiwa.

Menanggapi hal tersebut, Menkominfo Rudiantara memberikan tips untuk para untuk para pembuat startup agar fokus kepada dua bidang, yaitu pendidikan dan kesehatan.

“Cari aplikasi di bidang pendidikan, karena APBN kita besar untuk pendidikan. Kedua di bidang kesehatan, hal ini disebabkan 5% APBN kita dibelanjakan untuk kesehatan. Kalau mau buat aplikasi kejar ke sana. Fokus ke pendidikan dan kesehatan, 500 triliun uang meluncur ke dua hal tersebut,”ungkapnya dalam acara Ngopi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa (29/08/2017).

Disampaikan Rudiantara, masyarakat pun harus berupaya menumbuhkan kepercayaan terhadap aplikasi lokal. “Bukan berarti aplikasi luar tidak boleh masuk karena kita bagian dari dunia, yang lebih penting bagi kita adalah palikasi memiliki nilai tambah untuk masyarakat Indonesia, kuncinya di situ,” kata Menteri yang akrab disapa Chief RA itu.

Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Ilham A. Habibie menambahkan bahwa saat ini dominasi aplikasi dan konten yang diakses adalah bukan milik Indonesia.

“Kita perlu cari solusi terhadap masalah strategis nasional. TIK merupakan infrastruktur penting yang menjadi sumber daya produksi penggerak ekonomi dan merupakan sektor strategis dan aset berharga pemerintah. Sehingga kita memerlukan kebijakan yang mendukung kedaulatan digital,” kata Ilham.

Turut hadir dalam acara Ngopi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi “Menuju Kedaulatan Digital Indonesia Melalui Aplikasi Lokal”, Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Peneliti LIPI Ashwin Sasongko, William Tanuwijaya CEO Tokopedia, dan pegiat startup di Indonesia.