3 Tips Membangun Bisnis Ala Tom Lembong

Oleh: Dikdik Taufik Hidayat
Selasa, 15 Mei 2018 | 07:30 WIB
Membangun bisnis baru bukanlah perkara mudah, apalagi bagi orang-orang yang belum pernah terjun ke dunia tersebut

Membangun bisnis baru bukanlah perkara mudah, apalagi bagi orang-orang yang belum pernah terjun ke dunia tersebut. Pun untuk yang ingin terjun ke bisnis baru yang berbeda dengan bisnis sebelumnya. Banyak pakar bisnis yang membagi tips mengenai hal ini, tak terkecuali Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Thomas Trikasih Lembong, yang akrab dipanggil Tom Lembong. Mantan pengusaha yang akhirnya diminta Presiden Jokowi membantu Pemerintahannya ini membagikan 3 tips bisnis yang juga telah dijalankannya dulu saat masih menjadi pengusaha.

 

1. Perencanaan

"Segala sesuatu mesti ada perencanaannya, apalagi untuk merintis bisnis baru," ujar Pria kelahiran 4 Maret 1971 ini. Semua aspek mesti diperhatikan, mulai dari perencanaan keuangan hingga implementasi bisnis. Berkaitan dengan aspek Keuangan, Mantan Menteri Perdagangan ini menekankan bahwa likuiditas adalah hal yang sangat penting, bahkan harus dibuat juga proyeksi keuangan sampai beberapa tahun ke depan.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

"Salah satu buku favorit saya adalah Good to Great karya Jim Collins," kata salah satu pendiri Quvat Management ini, perusahaan private equity fund di Indonesia. Dalam buku tersebut, sambungnya, dalam bisnis yang utama bukan WHAT, Apa, akan tetapi yang pertama dan utama adalah WHO, Siapa. Jangan pernah takut untuk get the right people on the bus and get the wrong people off the bus. "Ini bukan masalah baik atau buruk, benar atau salah tapi lebih karena orang-orang tersebut sudah tidak sesuai dan sejalan dengan visi dan misi bisnisnya," jelasnya

Baca Juga:
Indonesia Digadang Jadi Surganya Startup Unicorn

3. Fleksibel

Dalam membangun sutu bisnis, kita harus fleksibel. "Keseimbangan harus terus dicari, antara perencanaan dengan implementasi itu harus fleksibel, mudah untuk disesuaikan," jelas mantan petinggi BPPN (Badan Penyehatan Perbankan) ini. Tanpa adanya fleksibilitas dan kelenturan untuk mengikuti situasi dan kondisi yang ada, perintis bisnis baru akan kesulitan untuk membangun bisnisnya karena tidak semua yang diharapkan akan sesuai dengan kenyataannya. 

Oke, kalau begitu tunggu apalagi? Yuk mulai bisnismu sendiri...