Bisakah AI Tangani Keluhan Pelanggan?

Oleh: Sukindar
Kamis, 26 April 2018 | 16:27 WIB
Chatbot telah mengubah bagaimana cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggannya

Chatbot telah mengubah bagaimana cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggannya. Namun, apakah hal tersebut sangat dibutuhkan dalam kompetisi?

Beberapa mungkin akan berpikir perusahaan harus memiliki kecerdasan buatan agar tetap kompetitif. Namun, ada juga yang berpikir implementasinya akan sangat mahal dan rumit.

Di sisi konsumen, terlihat minat yang cukup berkembang untuk menggunakan chat untuk berinteraksi dengan perusahaan.

Hal tersebut bisa dilihat dari fakta adanya dua miliar percakapan yang dilakukan perusahaan dengan pelanggan mereka melalui Facebook Messenger setiap bulan.

Bahkan, dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa terdapat 49 persen pelanggan yang lebih suka berinteraksi dengan perusahaan melalui metode otomatis daripada media lainnya.

Kecanggihan perkembangan alat-alat bertenaga kecerdasan buatan dan machine learning yang sangat mendukung interaksi chatbot yang lebih menarik dan beradab.

Selain itu, saat ini telah banyak platform konsumen populer yang mendukung chatbots untuk bisnis, dari Facebook Messenger lagi ke WhatsApp, WeChat, Slack, dan lainnya. Bahkan, membangun solusi sendiri juga lebih mudah dari sebelumnya.

Baca Juga:
Permudah Pembuatan Chatbot, Kata.ai Luncurkan Platform Kata Bot

Dengan menggunakan chatbot, perusahaan dapat menjawab pertanyaan dasar dari pelanggan dalam hitungan menit.

Dalam laporan Booking.com disebutkan bahwa sebagian besar masalah ditangani dalam lima menit atau kurang melalui agen obrolan mereka.

Dan untuk menangani masalah yang lebih penting, agen layanan pelanggan manusia perusahaan harus terlibat, seperti dalam isu kritis yang muncul.

Chatbots juga tidak pernah tidur sehingga pelanggan yang insomnia dan memiliki pertanyaan mendesak, atau pelanggan global di seluruh spektrum zona waktu, akan selalu dapat berinteraksi dengan perusahaan Anda.

Yang cukup membahagiakan, chatbots yang dipersenjatai dengan kecerdasan buatan bahkan dapat membantu mempertahankan citra perusahaan.

Saat ini, implementasi dan pemanfaatannya lebih mudah dari sebelumnya, namun akan ada banyak bagian yang hilang saat mengimplementasikan chatbot ke dalam workflow layanan pelanggan. Dalam implementasinya pun, terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan.