9 Entrepreneur Muda Indonesia Lulus Program eFounders Fellowship

Oleh: Desy Yuliastuti
Senin, 9 April 2018 | 11:56 WIB
Sembilan pengusaha Indonesia lulus dari program eFounders Fellowship, program hasil kerja sama antara United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School

Sembilan pengusaha Indonesia lulus dari program eFounders Fellowship, program hasil kerja sama antara United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School. Program ini bertujuan menjembatani kesenjangan di era digital yang dihadapi pengusaha muda.

Di antara 37 pengusaha muda di kawasan Asia, ada 9 pengusaha Indonesia yang ikut serta dalam program yang berlangsung selama 11 hari di Hangzhou, Tiongkok.

Adapun ke-9 pengusaha tersebut yakni, Fandy Santoso (Founder dan CEO Hadiah.me), Amanda Cole (Co-Founder dan CEO Sayurbox), Aswin Andrison (Co-founder dan CEO Stoqo), Wenyou Tan (President/COO Taralite), Windy Natriavi (COO AwanTunai), Yoshua Norza (Founder dan CEO Pickpack), Budi Handoko (Co-Founder Shipper), Jowan Kosasih Kho (CEO SimpliDOTS), Rishabh Singhi (COO Reddoorz).

Dengan terlaksananya program eFounders Fellowship yang kedua, Alibaba kini satu langkah lebih maju dalam memenuhi komitmen yang dibuat Jack Ma, pendiri dan Executive Chairman Alibaba Group, yang juga merupakan Penasihat Khusus UNCTAD bagi Para Pengusaha Muda dan Usaha Kecil.

Baca juga: Intip Lima Rahasia Sukses Membesarkan Startup Ala Jack Ma

Alibaba akan membantu memberdayakan 1.000 pengusaha di negara berkembang untuk mewujudkan transformasi digital, demi perkembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, selama lima tahun ke depan.

"Para pengusaha muda ini memperlihatkan semangat dan kreativitas yang sungguh menggembirakan. Pendekatan-pendekatan yang mereka lakukan tanpa pamrih adalah demi kelangsungan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Arlette Verploegh, koordinator program eFounders Initiative dari UNCTAD, Jumat (6/4/2018).

Selama 11 hari, para pengusaha dari Asia ini berkesempatan belajar langsung, berpartisipasi dalam kunjungan lapangan, dan menghadiri kuliah-kuliah untuk memahami transformasi digital yang terjadi di Tiongkok selama 20 tahun belakangan.

Baca juga: Alibaba Buka Pusat Data Pertama di Indonesia

“Kami ingin memberdayakan para pengusaha muda dengan pandangan baru dan membantu mereka untuk sukses. Caranya dengan memberikan sesi teori dan praktik langsung dari orang-orang terbaik di Alibaba dan mitra kami,” ujar Brian A. Wong, Vice President of Alibaba Group, yang memimpin program Inisiatif Global ini.

Fellowship Global untuk Komunitas di Seluruh Dunia

-

Bagi sembilan peserta Indonesia, program eFounder Fellowship tak hanya menjadi kesempatan untuk meningkatkan perkembangan perusahaan mereka. Namun, sekaligus membantu Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar secara regional.

“Saya sangat terkesan dengan desa Rural Taobao dari Alibaba karena ini merupakan bukti nyata penerapan digital yang inklusif yang mampu mendorong peningkatan ekonomi nasional. Akses ke e-commerce bagi masyarakat pedesaan telah mendorong kualitas hidup mereka dan membantu mereka bebas dari kemiskinan,” ujar Yoshua Norza, CEO dan pendiri Pickpack.

Sementara itu, Aswin Andrison, CEO dan salah satu pendiri dari Stoqo, mengatakan program ini membuatnya dapat memahami pandangan dan pola pikir Jack Ma dan tim yang mendirikan Alibaba setelah berinteraksi langsung.

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Indonesia Jadi Tujuan Favorit Investor Cina

“Kami akan terus membawa semangat untuk memberdayakan usaha-usaha kecil lewat teknologi. Terutama restoran dan warung yang kesulitan berhubungan dengan pemasok, agar supply chain di Indonesia menjadi lebih efisien,” ungkap Aswin.

Kelulusan 37 kandidat dari Asia yang berasal dari Kamboja, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Vietnam secara otomatis membuat mereka menjadi Fellow dari Global eFounders Fellowship Network. Sebelumnya 24 pengusaha dari Afrika telah menjadi bagian dari jaringan ini semenjak mengikuti program yang sama di tahun 2017.