Komunitas menjadi sebuah fenomena yang penting untuk dicermati oleh para pelaku bisnis. Di era di mana masyarakat mengalami pergeseran gaya hidup akibat kemunculan media sosial, komunitas menjadi salah satu ajang untuk menunjukkan eksistensi bagi seorang individu dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sosial media membuat interaksi antarmanusia sangat mudah dilakukan sehingga melahirkan banyak munculnya komunitas-komunitas online yang kemudian berujung dengan pertemuan langsung atau kopi darat di dunia nyata.
Hermawan Kertajaya dalam bukunya berjudul Local Champion menyebut bahwa komunitas-komunitas tersebut bisa terbentuk karena kesamaan daerah, budaya, hobi, pekerjaan, dan sebagainya. “Saat seseorang masuk ke dalam komunitas, lahirlah identitas diri yang sifatnya lebih sosial, tidak individual lagi,” sebut Hermawan.
Ia mencontohkan salah satu perusahaan telepon seluler yang mewadahi komunitas fotografi kamera. Komunitas tersebut sering melakukan kopi darat dan menjadi ajang silaturahmi dan berbagi informasi antarpenggunanya. Sehingga secara tidak langsung akan mem-branding produk telepon seluler tersebut.
Lebih lanjut Hermawan menegaskan bahwa komunitas bisa berperan sebagai media untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Komunitas juga bisa menjadi daya tarik untuk menggaet pelanggan-pelanggan baru.