LogoDIGINATION LOGO

IPO Disebut ‘Exit Strategy’ Paling Efektif untuk Startup

author Oleh Desy Yuliastuti Jumat, 2 Maret 2018 | 07:35 WIB
Share
Melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) dinilai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara, sebagai rencana
Share

Melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) dinilai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara, sebagai rencana "Exit Strategy" teroptimal bagi perusahaan rintisan (startup).

“I will accompany you (Startup), to go to the process to become TBK Indonesia,” kata Menkominfo dalam Closing Remark di acara Startup #GoPublic di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/2/2018) sore. 

Baca juga: Go-Jek Ancang-Ancang Melantai di Bursa Saham

Ia mengatakan, pemerintah memberikan dukungan penuh agar startup bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Satu-satunya cara-cara keluar dan merealisasikan keuntungan (exit) paling optimal adalah dengan cara melakukan penawaran saham kepada publik (Initial Public Offering/IPO)," katanya.

Menurutnya startup di Indonesia memiliki potensi besar untuk IPO sebagai bagian memperluas ekspansi bisnis. Ia mencontohkan, di negara-negara tetangga pun untuk startup belum ada yang serius IPO. ”Dengan Tbk (go public), valuenya nggak dimakan sendiri. Masyarakat biar ikut menikmati,” lanjutnya.

Baca juga: Kenapa Startup Unicorn Indonesia Ogah Go Public?

Sementara itu, ditemui secara terpisah Jasin Halim, Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk mengungkapkan pihaknya memiliki alasan sendiri memilih IPO dibandingkan menerima dana dari modal ventura.

Salah satu alasannya ialah karena tidak menemukan angka valuasi kemudian memutuskan untuk game changing. "Kami sudah coba jalan utama (modal ventura), tapi IPO bukan hal tabu buat startup," ucap Jasin kepada Digination.id.

Tercatat sebanyak-banyaknya Perseroan melepas 150 juta saham atau setara dengan 23,07% dari modal disetor dan ditempatkan. Langkah Kioson memang cukup berani meskipun saat melangkah ke bursa pada Oktober 2017 lalu, Kioson masih mengalami kerugian. Namun, ini menjadi bukti awal bukan hanya perusahaan besar saja yang bisa mencatatkan sahamnya di BEI.

Baca juga: Kejar Tayang, Kioson Genjot Target Ekspansi Usai IPO

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE