LogoDIGINATION LOGO

Membangun Perusahaan Jarak Jauh? Mmm, Kenapa Nggak?

author Oleh Alfhatin Pratama Jumat, 4 Januari 2019 | 08:15 WIB
Share
Ilustrasi jangkauan perusahaan remote (shutterstock)
Share

Hadirnya internet dan inovasinya yang terus berkembang membuat dunia semakin terhubung. Dari hari ke hari, batas antar negara menjadi tak kasatmata. Itulah yang menjadi alasan bagi banyak perusahaan untuk memperkerjakan karyawannya secara jarak jauh atau remote.

Menurut data Statista tahun 2017, terdapat 65% orang di Tiongkok bekerja remote setidaknya 2,5 hari atau lebih dalam seminggu. Peringkat kedua dan ketiga diikuti India dan Meksiko dengan angka mencapai 63%.

Terus meningkatnya pekerja remote di era digital saat ini tak menutup kemungkinan semakin meningkatnya jumlah perusahaan yang 100% dioperasikan secara remote atau dari jarak jauh.

Tak mudah menjalankan perusahaan remote. Perlu kebijakan yang tepat agar terhindar miskomunikasi karena jarak yang jauh. Meskipun demikian, hal ini telah menjadi kemungkinan dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara di Forbes, Co-Founder dan CMO FreeUp, Connor Gillivan  memberikan 4 tips untuk membangun perusahaan remote yang kompetitif. Mmm, seperti apa, ya? Yuk, simak!

Baca juga: Artificial Intelligence Ternyata Bisa Bikin Kamu Enjoy Kerja, Lho!

Ilustrasi bekerja remote (shutterstock)
Laporan Harian

Jika perusahaan berbentuk kantor fisik, seorang bisa dengan mudah memeriksa karyawan yang duduk tidak jauh dari tempatnya. Tetapi, apa jadinya kalau karyawannya berada jauh di berbagai belahan dunia?

Untuk menjalankan perusahaan remote, seorang harus mampu untuk melakukan pengecekan terhadap karyawannya setiap hari. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Whatsapp atau Skype, aplikasi komunikasi real-time untuk mengatasi permasalahan jarak. Jarak pun tiada arti kalau tim memiliki kekuatan yang solid. 

Jangan lupa juga tetapkan tugas yang jelas, bagaimana setiap karyawan harus melaporkan progress harian. Jika laporan harian dirasa para karyawan tidak perlu, hal ini malahan mungkin akan menghambat produktivitas. 

Baca juga: Lebih Produktif di Era Digital? Bisa!

Pertemuan Mingguan

Seiring berkembangnya perusahaan, sangat penting untuk terus membangun dan memelihara budaya perusahaan yang dapat menginspirasi dan memotivasi seluruh karyawan. Salah satu cara terbaik untuk menyatukan semua orang dalam perusahaan remote adalah menjadwalkan pertemuan semua pihak setiap minggu.

Jelas, bukan pertemuan tatap muka secara langsung melainkan online.

Tujuan pertemuan ini sangat penting. Di antaranya untuk menetapkan tujuan ke depan, khususnya tujuan setiap minggu, dan melakukan brainstorming untuk menghadapi permasalahan yang ada. Selain itu, pertemuan tersebut bisa dijadikan ajang evaluasi mingguan dan mendekatkan diri satu sama lain.

Baca juga: Ini, Lho, Tren Tempat Kerja Digital Modern!

Bekerja dengan siapa saja dari berbagai tempat yang berbeda (shutterstock)
Menjalin Hubungan Erat Perorangan

Selain pertemuan mingguan, penting juga mendekatkan diri dan menjalin hubungan yang erat dengan setiap orang dalam tim. Hal ini harus cepat dilakukan karena ketika perusahaan semakin besar dan karyawan semakin banyak, sulit untuk mendekatkan diri pada setiap karyawan yang ada.

Mendekatkan diri secara personal bukan semata-mata untuk melekatkan tim dan mengenal tim lebih baik. Akan tetapi hal ini juga untuk mengevaluasi, memperbaharui visi misi perusahaan, dan membuat para karyawan setia pada perusahaan.

Evaluasi Triwulan

Evaluasi setiap 3 bulan tampaknya hal yang sudah biasa dan harus dilakukan setiap perusahaan. Evaluasi ini sangat diperlukan karena teknologi terus berkembang dan tren bisnis pun terus mengikuti. Ini mengharuskan perusahaan beradaptasi dan berkompetisi.

Dengan evaluasi tiap tiga bulan, hubungan kepercayaan diantara tim dapat terbangun kuat. Tim juga akan termotivasi untuk bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, dan setia terhadap perusahaan lebih lama.

Bukan hal yang tidak mungkin, lho, untuk membangun perusahaan remote. Berani?

Baca juga: Kolaborasi Untuk Menang? Harus!

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Forbes, Statista
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE