LogoDIGINATION LOGO

Saatnya Manfaatkan Pasar Muslim Terbesar Dunia: Indonesia

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Sabtu, 3 November 2018 | 11:15 WIB
Share
Iilustrasi industri halal (shutterstock)
Share

Industri halal merupakan peluang baru yang sedang populer beberapa tahun terakhir. Besarnya populasi muslim dunia yang mencapai 1/3 jumlah penduduk dunia menjadikannya sebagai pasar potensial yang menggiurkan. Lembaga riset Pew memperkirakan tahun 2050 jumlah pemeluk agama Islam di dunia mencapai 2,8 miliar orang.

Sejalan dengan hal tersebut, beberapa sektor industri halal baik dari sektor bisnis, pariwisata dan fashion terus berkembang. Pemain bisnis seperti Halal Trip, HijUp dan Muslimarket.com mencoba mencari peruntungan di sektor ini. 

Dalam diskusi panel bertajuk "Muslim in Asia Panel: Marketing to Muslims" pada acara Tech in Asia Jakarta 2018, ketiga CEO dan founder yang bermain di industri ini menjelaskan potensi pasar dan tantangan berkecimpung di industri halal di Asia.

Baca juga: Mau Sukses Kuliah dan Bisnis? Ini Tipsnya!

Peluang Pasar Muslim di Asia 

Tercatat lebih dari 1 miliar muslim tinggal di Asia, dan Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Dengan potensi pasar yang sangat besar, industri halal pun mulai dilirik. Sejak tahun 2016, startup di Indonesia dan Asia mulai fokus menggarap market ini.

Studi Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia menyatakan bahwa muslim dan registrasi halal mengalami peningkatan pada jumlah konsumen dan daya beli masyarakat. Data Statista menunjukkan bahwa jumlah pasar muslim bernilai USD 2 miliar di tahun 2016 dan akan meningkat menjadi USD 3,08 miliar tahun 2022.

Beberapa startup Asia mulai fokus membidik pasar Muslim. Buktinya pemain industri halal seperti Halal Trip, HijUp dan Muslimarket.com sekarang menuai hasilnya hingga mampu berkembang dan ekspansi ke pasar Internasional.

Baca juga: Kamu Lagi Cari Ide Bisnis?

Dari kiri ke kanan: Pramadita Tasmaya/Muslimarket.com; Diajeng Lestari/Hijup; Fazal Bahardeen/HalalTrip (Foto: Aulia Annaisabiru Ermadi)

Tantangan

Bukan hal yang mudah untuk berkecimpung dalam industri dengan pasar khusus seperti industri halal ini. Riel, CEO dan founder Muslimarket.com mengatakan bahwa membangun ekosistem muslim menjadi tantangan yang dirasa paling penting dalam membuat bisnis ini berkembang dan berkelanjutan.

Senada dengan yang dikatakan Riel, CEO Hijup Diajeng Lestari menambahkan bahwa dalam membangun ekosistem ini perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan pasar. Lebih jauh lagi, diharapkan Asia dan khususnya Indonesia bisa menjadi player bukan hanya menjadi pasar potensial.

Terakhir, Fazal Bahardeen, CEO HalalTrip menjelaskan bahwa pasar yang mulai banyak dilirik ini sudah memunculkan pemain-pemain baru. Namun banyaknya pemain baru ini tidak dibarengi dengan investasi yang datang dalam industri ini.

"Untuk menghadapi tantangan tersebut, hal yang harus dilakukan adalah berkolaborasi antar sektor industri muslim dan juga perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk membangun ekosistem," tutup Bembi Juniar, Co-Founder dan CMO, Alami selaku moderator dalam panel ini.

Baca juga: Kurma dan Baju Muslim Dominasi Penjualan di Bulan Ramadan

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Mashable, Tech in Asia, CNN
TAGS
RECOMMENDATION

3 Kunci Sukses Migrasi ke Bisnis Digital

Kunci terjun ke bisnis digital adalah disiplin untuk melayani dan men-deliver apa yang ditawarkan pada media online tersebut. Awaluddin meramu tips bermigrasi ke bisnis digital dalam 3C, yakni Character, Competence, dan Courage. Yuk disimak

Minggu, 26 Agustus 2018 | 10:00 WIB
LATEST ARTICLE